Trump Peringatkan Kim Jong Un jika Bersikap Bermusuhan

Reporter

TEMPO

Editor

Budi Riza

Senin, 9 Desember 2019 18:01 WIB

Ekspresi Presiden Donald Trump saat berbincang dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, di zona demiliterisasi (DMZ) Korea, 30 Juni 2019. REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, terancam kehilangan semuanya jika dia kembali melakukan tindakan bermusuhan.

Trump mengatakan Korea Utara harus melakukan denuklirisasi setelah pejabat negara itu mengklaim berhasil melakukan tes senjata besar yang signifikan.

“Kim Jong Un terlalu pintar dan bisa kehilangan banyak, kehilangan semuanya, jika dia bertindak bermusuhan lagi. Dia telah menandatangani perjanjian denuklirisasi yang kuat di Singapura,” kata Trump lewat Twitter seperti dilansir Channel News Asia dengan mengutip Reuters pada Ahad, 8 Desember 2019.

Trump mengatakan ini mengacu pada pertemuan pertamanya dengan Kim di Singapura pada 2018.

“Dia tidak ingin merusak hubungan khusus dengan Presiden Amerika Serikat atau mengganggu pemilu Presiden pada November 2019,” kata Trump.

Advertising
Advertising

Pernyataan Trump ini mengacu kepada pernyataan media resmi Korea Utara yaitu KCNA bahwa negara tertutup ini telah melakukan tes sangat penting di lokasi peluncuran satelit Sohae.

Ini merupakan lokasi pengujian roket, yang menurut pejabat AS pernah dijanjikan akan ditutup oleh pemerintah Korea Utara.

Uji coba ini terjadi menjelang berakhirnya tenggat akhir tahun oleh Korea Utara agar AS menghentikan desakannya untuk denuklirisasi sepihak. Pyongyang telah memperingatkan akan mengambil langkah baru jika pembicaraan denuklirisasi ini mengalami kebuntuan.

“Korea Utara, di bawah kepemimpinan Kim Jong Un, punya potensi ekonomi yang besar tapi negara itu harus melakukan denuklirisasi seperti yang dijanjikan,” kata Trump.

Media KCNA melaporkan Pyongyang melakukan terobosan besar namun tidak menjelaskannya secara detil. Para pakar rudal menduga para ahli roket Pyongyang telah menggelar uji coba statis mesin roket dan bukannya peluncuran rudal seperti yang kerap dilakukan.

“Ini sepertinya tes mesin statis menggunakan bahan bakar solid atau cair. Ini menunjukkan adanya sinyal kuat pintu diplomasi dibanting,” kata Vipin Narang, yang merupakan pakar rudal di Institut Teknologi Massachusets atau MIT, soal pernyataan rezim Kim Jong Un tadi.

Berita terkait

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

13 jam lalu

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

Cara Biden menangani isu Gaza menjadi penentu penting untuk suara pemilu nanti.

Baca Selengkapnya

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

21 jam lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

21 jam lalu

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

Biden dan mantan presiden Donald Trump sepakat untuk menggelar dua debat kampanye pada Juni dan September dalam pemilihan presiden AS tahun ini

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

21 jam lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah dalam penutupan perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Hadir sebagai Saksi Kasus Donald Trump, Ini Profil Bintang Film Dewasa Stormy Daniels

4 hari lalu

Hadir sebagai Saksi Kasus Donald Trump, Ini Profil Bintang Film Dewasa Stormy Daniels

Bintang film dewasa Stormy Daniels hadir sebagai saksi dalam kasus pidana Donald Trump pada Selasa, 7 Mei 2024. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

9 hari lalu

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

Jika Trump jadi dipenjara, Amerika bisa jadi akan menghadapi momen yang belum pernah terjadi: Seorang mantan presiden AS berada di balik jeruji besi.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

9 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

10 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

13 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya