Trump Enggan Ikuti Proses Pemakzulan, Kirim Surat ke DPR

Reporter

TEMPO

Editor

Budi Riza

Sabtu, 7 Desember 2019 10:03 WIB

Presiden AS, Donald Trump, dikelilingi sejumlah politikus Partai Republik di Gedung Putih. Reuters

TEMPO.CO, Washington – Penasehat hukum Gedung Putih menolak undangan mengikuti rapat di DPR Amerika terkait proses pemakzulan Presiden Donald Trump pada pekan depan.

Penasehat hukum Pat Cipollone menyebut proses penyelidikan pemakzulan yang digelar Partai Demokrat di DPR sebagai tidak berdasar.

Cipollone, yang mewakili Trump, mengatakan Ketua DPR Nancy Pelosi telah memerintahkan anggota Partai Demokrat di DPR untuk melanjutkan proses ini dengan menyusun draf tuduhan pemakzulan terhadap Trump sebelum komite mendengarkan satu buktipun.

“Kami tidak melihat alasan untuk berpartisipasi karena proses ini tidak adil,” kata seorang pejabat pemerintah senior secara anonim seperti dilansir Reuters pada Jumat, 6 Desember 2019.

Pejabat ini melanjutkan,”Kami tidak mendapatkan kesempatan adil untuk berpartisipasi karena prosesnya tidak adil. Kami belum diberikan kesempatan adil untuk berpartisipasi.”

Advertising
Advertising

Masih menurut pejabat yang enggan disebut identitasnya ini,”Ketua DPR telah mengumumkan hasil yang telah ditetapkan terlebih dulu dan mereka tidak akan memberi kami kesempatan untuk memanggil saksi-saksi.”

Tanggapan dari Gedung Putih ini merupakan respon terhadap pernyataan dari Ketua DPR Nancy Pelosi pada Kamis kemarin. Dia telah meminta kepada anggota Partai Demokrat di DPR dari Komisi Yudisial untuk segera menyusun draf pemakzulan terhadap Trump, yang diusung oleh Partai Republik.

Ini dilakukan berdasarkan hasil temuan dari panel pemakzulan Trump di DPR, yang telah diumumkan hasilnya oleh Ketua Komite Intelijen Adam Schiff. Schiff dan Pelosi berasal dari Partai Demokrat.

Pelosi berharap draf pemakzulan itu sudah tersusun pada Kamis pekan depan dan mendapat dukungan voting penuh sebelum Natal dari semua anggota Demokrat.

“Demokrasi kita sedang dipertaruhkan. Presiden membuat kita tidak punya pilihan lain kecuali bertindak karena dia mencoba mengkorupsi, sekali lagi, pemilihan umum untuk kepentingannya sendiri. Presiden terlibat dalam penyalah-gunaan kekuasaan, membahayakan keamanan nasional dan integritas pemilu kita,” kata Pelosi, yang merupakan politikus senior Partai Demokrat di Kongres, dalam siaran televisi seperti dilansir Reuters pada Kamis, 5 Desember 2019.

Secara terpisah, sekitar 500 tokoh intelektual AS menandatangani surat pada Jumat kemarin dan menyatakan Trump telah melakukan tindakan yang bisa membuatnya terkena pemakzulan.

“Ada bukti yang cukup banyak menunjukkan Presiden Trump telah menghianati sumpah jabatan dengan menggunakan kekuasaan Presiden untuk menekan pemerintah asing untuk memberinya bantuan mendistorsi pemilu AS,” begitu salah satu isi surat itu seperti dilansir CNN.

https://grafis.tempo.co/read/1911/perjalanan-pemakzulan-donald-trump-dari-ukraina-ke-kongres-as

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

16 jam lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

4 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

4 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

5 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

7 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

10 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

11 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

14 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

15 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya