Penembakan di Pearl Harbour, 2 Tewas

Jumat, 6 Desember 2019 18:00 WIB

Seorang pelaut di Pearl Harbour, Amerika Serikat, menembak tiga warga sipil. Sumber: Caleb Jones/AP/jerseyeveningpost.com

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pelaut di Pearl Harbour, Amerika Serikat, menembak tiga warga sipil sebelum akhirnya dia bunuh diri. Dua dari tiga korban yang ditembak itu meninggal.

Dikutip dari jerseyeveningpost.com, peristiwa penembakan ini terjadi dua hari sebelum peringatan 78 tahun pengeboman Jepang ke pangkalan militer bersama Amerika Serikat Pearl Harbour saat perang dunia II. Peristiwa pengeboman di Pearl Harbour terjadi pada 7 Desember 1941

Seorang pelaut di Pearl Harbour, Amerika Serikat, menembak tiga warga sipil. Sumber: Caleb Jones/AP/jerseyeveningpost.com

Menurut Robert Chadwick, Komandan Angkatan Laut wilayah Hawaii, Amerika Serikat, pihaknya akan mengevaluasi lagi terkait apakah keamanan akan ditingkatkan menjelang acara peringatan 78 tahun pengeboman Pearl Harbour oleh Jepang. Puluhan orang yang selamat dalam peristiwa ini akan menghadiri acara peringatan tersebut. Pejabat tinggi dan anggota militer pun akan datang.

Aksi penembakan yang menewaskan dua warga sipil itu, terjadi pada Rabu, 4 Desember 2019 pukul 2.30 sore di sebuah galangan kapal di area Pearl Harbour. Motif penembakan masih belum diketahui.

Advertising
Advertising

“Kami belum mendapatkan indikasi apakah pelaku menargetkan korbannya atau penembakan ini dilakukan secara random,” kata Chadwick.

Pelaut yang melakukan penembakan sebelumnya ditugaskan di kapal selam USS Kolombia, dimana kapal ini sekarang sedang dalam perawatan di markas gabungan Pearl Harbour-Hickam. Identitas pelaku penembakan belum diungkap.

“Kami berbelasungkawa kepada keluarga korban dan mereka yang berduka atas musibah ini. Saya dapat katakan kami memberikan layanan dukungan moril kepada personel militer dan siapapun yang terpukul akibat serangan penembakan tragis ini,” kata Chadwick.

Sejumlah saksi mata masih dimintai keterangan atas peristiwa penembakan ini. Sedangkan satu korban luka masih dirawat di rumah sakit.

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

8 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

11 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

13 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

14 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

15 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

16 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

17 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

17 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

18 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

22 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya