Tanggapi Upaya Pemakzulan, Trump Minta Lakukan Sekarang

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 6 Desember 2019 10:01 WIB

Presiden AS, Donald Trump, berdebat dengan Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR, Nancy Pelosi, dan Ketua Fraksi Partai Demokrat di Senat, Chuck Schumer, dengan disaksikan Wapres Mike Pence dan direkam awak media di Oval Office, Gedung Putih, mengenai pembangunan tembok di perbatasan Meksiko pada 11 Desember 2018. Fox News

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan Partai Demokrat berupaya memakzulkannya berdasarkan hal yang tidak ada.

“Partai Demokrat yang tidak melakukan apapun, dan radikal kiri, telah mengumumkan mereka akan memakzulkan saya tanpa dasar. Bagusnya, Partai Republik belum bersatu seperti saat ini. Kita akan menang,” kata Trump dalam cuitan di Twitter pada Kamis, 5 Desember 2019.

Trump mengatakan Demokrat tidak memiliki kasus terkait pemakzulan ini dan hanya merugikan negara.

“Tapi tidak ada yang penting bagi mereka karena mereka sudah menjadi gila,” kata dia.

Trump juga meminta,”Jika Ada ingin memakzulkan saya maka lakukan sekarang. Jadi kita bisa mendapat pengadilan yang adil di Senat,” kata dia.

Advertising
Advertising

Trump mengatakan proses di Senat akan memanggil tokoh-tokoh Demokrat agar memberikan keterangan seperti Ketua Komite Intelijen DPR, Adam Schiff, bekas Wapres Joe Biden, dan Ketua DPR, Nancy Pelosi.

“Kita akan bukan untuk pertama kalinya betapa korupnya sistem kita ini sebenarnya,” kata dia. “Saya terpilih untuk membersihkan rawa ini. Dan itu yang sedang saya lakukan.”

Trump juga menyebut Demokrat telah menyerah dari proses investigasi Robert Mueller terkait dugaan dia berkolusi dengan pihak asing untuk memenangkan pilpres.

Seperti dilansir Reuters, Pelosi telah mengumumkan lewat siaran di televisi agar Komite Yudisial DPR Amerika segera menyusun tuduhan resmi terkait pemakzulan terhadap Trump.

“Demokrasi kita sedang dipertaruhkan. Presiden membuat kita tidak punya pilihan lain kecuali bertindak karena dia mencoba mengkorupsi, sekali lagi, pemilihan umum untuk kepentingannya sendiri. Presiden terlibat dalam penyalahgunaan kekuasaan, membahayakan keamanan nasional dan integritas pemilu kita,” kata Pelosi, yang merupakan politikus senior Partai Demokrat di Kongres.

Sikap Pelosi ini juga menunjukkan sinyal jelas bahwa dia meyakini Partai Demokrat mendapatkan mayoritas dukungan di DPR. Partai Demokrat memang menguasai 233 kursi dari total 435 kursi.

Dia melakukan pengumuman ini setelah mendapatkan dukungan kuat saat rapat dengan anggota DPR AS dari Partai Demokrat pada Rabu malam menurut seorang sumber seperti dilansir Reuters.

Drama pemakzulan ini bergulir pada saat perbedaan partisan di Washington dan seluruh AS menguat. Kondisi partisan ini melebar selama masa pemerintahan Trump yang penuh gejolak.

Fokus dari proses pemakzulan Trump ini terkait pembicaraan telepon Trump dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, pada 25 Juli 2019. Saat itu, Trump meminta Zelenskiy untuk menggelar investigasi terhadap bekas Wapres Joe Biden dan putranya Hunter Biden terkait perusahaan gas Burisma di Ukraina. Dia juga meminta Zelenskiy untuk menginvestigasi soal kemungkinan Ukraina dan bukannya Rusia yang mencampuri urusan pemilu AS 2016.

Berita terkait

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

19 menit lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

1 jam lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

2 jam lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

13 jam lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

22 jam lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

1 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

1 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

1 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

2 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

3 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya