Kucing Dikuliti untuk Dijadikan Dompet Hingga Sarung Tangan

Kamis, 5 Desember 2019 15:10 WIB

Kucing yang menunggu dikuliti di kandang.[Facebook Anti-fur Society]

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok aktivis perlindungan hewan mengatakan banyak kucing di Cina direbus dan dikuliti untuk diambil bulu mereka oleh pelaku industri bulu.

Unggahan Facebook organisasi nirlaba Anti-Fur Society pada 1 Desember menunjukkan gambar mengerikan kucing dalam industri daging dan bulu di Cina.

Dikutip dari AsiaOne, 5 Desember 2019, Anti-Fur Society mengatakan kucing liar dan hewan peliharaan sering diculik untuk diambil daging dan bulunya.

Hewan-hewan itu kemudian dijual kepada tukang daging yang merebusnya hidup-hidup dan mengulitinya untuk mengubah bulu mereka menjadi sepatu, sarung tangan dan dompet.

Unggahan Facebook itu menunjukkan gambar-gambar mengerikan dari kulit kucing yang diletakkan di tanah, barisan kucing yang dimasak digantung untuk dijual, dan kandang-kandang yang penuh dengan binatang.

Advertising
Advertising

Kucing dikuliti untuk dijadikan jaket, dompet, sarung tangan, atau tas.[Facebook Anti-fur Society]

Anti-Fur Society juga meminta donasi untuk membantu upaya kebiri kucing dan menyerukan kesadaran yang lebih besar tentang pentingnya kebiri untuk mengurangi pasokan kucing di industri.

Banyak netizen marah karena kekejaman pelaku industri bulu dan menyerukan untuk memboikot semua produk bulu dan kulit.

Cina sendiri tidak memiliki undang-undang melawan kekejaman terhadap hewan.

Cina juga pernah menjadi berita utama karena berbagai pelanggaran hak-hak hewan, termasuk menjual hewan hidup di gantungan kunci, menjual daging kucing sebagai daging kelinci dan melanjutkan festival daging anjing Yulin tahunan meskipun ada protes internasional.

Investigasi PETA ke pasar bulu Cina pada tahun 2005 mengungkapkan bahwa anjing dan kucing dimasukkan ke dalam kandang dan dibuang.

Sebelum dikuliti, hewan-hewan itu ditarik keluar dari kandang mereka dan dipukuli. Namun, banyak dari mereka tetap hidup dan dikuliti.

Kucing dikuliti untuk dijadikan jaket, dompet, sarung tangan, atau tas.[Facebook Anti-fur Society]

Cina masih menjadi produsen dan konsumen bulu terbesar di dunia, menurut laporan ACTAsia yang diterbitkan pada bulan Juli.

Sebagian besar disebabkan oleh rendahnya biaya memproduksi bulu di sana karena peternakan bulu diizinkan untuk beroperasi di bawah standar kesejahteraan hewan dan tanpa sanksi pelanggaran.

Meski standar dan pedoman industri sudah dibuat, seperti Spesifikasi untuk Manajemen Pasar Kulit dan Bulu, yang diperkenalkan oleh Kementerian Perdagangan Cina pada tahun 2011, langkah-langkah ini tidak banyak berpengaruh karena penindakan tidak tegas.

Sekarang ada lebih dari 200 organisasi aktivis pelindung hewan terdaftar di Cina yang mengadvokasi kesejahteraan hewan dan perlindungan satwa liar, menurut laporan National Geographic.

Berita terkait

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

5 jam lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

9 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

11 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

2 hari lalu

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

2 hari lalu

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

2 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

2 hari lalu

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya