Miliarder Hong Kong Mengaku Sudah Kebal dengan Serangan Verbal

Kamis, 28 November 2019 15:30 WIB

Li Ka-shing, salah satu orang terkaya di Hong Kong. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Li Ka-shing, 91 tahun, miliarder paling berpengaruh di Hong Kong, mengaku sering mendapat serangan verbal dan pesan tertulis dalam beberapa tahun terakhir.

Reuters.com pada Kamis, 28 November 2019, mewartakan Li telah menghadapi sejumlah serangan dari Cina daratan dan pasukan pro-Beijing di Hong Kong, termasuk saat unjuk rasa di Hong Kong terjadi.

Aksi protes di Hong Kong meletup pertama kali pada Juni 2019. Pada September 2019, Li menyerukan agar otoritas Hong Kong dan demonstran sama – sama menahan diri.

Li Ka-shing, salah satu orang terkaya di Hong Kong. Sumber: REUTERS/Bobby Yip/businessinsider.sg

Li dituduh oleh Komisi bidang hukum dari Partai Komunis Cina, sebagai orang yang menyembunyikan kriminalitas. Sedangkan Ketua serikat dagang pro-Beijing di Hong Kong dalam sebuah unggahan di Facebook menyebut Li sebagai raja kecoa.

Advertising
Advertising

“Dalam dunia media sosial ini, beberapa orang berusaha menabur keraguan beracun dan disinformasi untuk merusak kepercayaan. Sulit untuk tidak masuk dalam kontroversi di masa-masa sekarang ini,” kata Li.

Li dalam wawancara dengan Reuters mewartakan perilaku Beijing terhadapnya di bawah pemerintahan Presiden Xi Jinpin, semakin keras. Li selama bertahun-tahun dibujuk oleh para pemimpin Cina, namun Presiden Xi menunjukkan sikap berbeda, dimana Xi ingin Li membantu pemerintah pusat menjaga stabilitas Hong Kong.

Presiden Xi berharap Li sebagai orang terkaya juga semakin banyak melakukan kegiatan amal.

“Saya sudah mendirikan sebuah Yayasan amal pada 1980 dan memberikan bantuan untuk mendukung pendidikan, penelitian medis dan layanan kesehatan. Saya sudah mendermakan sepertiga dari kekayaan pribadi saya. Sekarang ini sekitar 80 persen proyek-proyek dari yayasan nirlaba saya dialokasikan ke area Cina. Total kontribusi yang sudah dikucurkan HKD 26 miliar (Rp 46 triliun),” kata Li.

Rentetan unjuk rasa di Hong Kong yang dipicu oleh RUU ekstradisi yang diajukan Pemimpin Hong Kong Carrie Lam, banyak yang berujung dengan tindak kekerasan. Sejumlah badan pengelola aset para miliarder mengatakan kondisi yang terjadi di Hong Kong telah membuat klien-klien mereka waswas. RUU ekstradisi sudah dicabut pada September 2019, namun unjuk rasa belum berhenti.

Berita terkait

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

1 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

2 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

7 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

9 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

13 hari lalu

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

14 hari lalu

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

Netanyahu dan istrinya dilaporkan berlindung di dalam bunker di kediaman tersebut pada akhir pekan lalu untuk menghindari serangan rudal Iran.

Baca Selengkapnya

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

14 hari lalu

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.

Baca Selengkapnya

Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

16 hari lalu

Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

KJRI Hong Kong mengonfirmasi adanya dua WNI yang meninggal dunia akibat kebakaran gedung apartemen di Distrik Kowloon, Hong Kong

Baca Selengkapnya

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

18 hari lalu

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada mantan presiden Taiwan Ma Ying-jeou bahwa tidak ada yang dapat menghentikan reuni kedua sisi Selat Taiwan

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

19 hari lalu

Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

Sebuah gedung tempat tinggal kebakaran hingga membuat jalan di sekitar area gedung ditutuo sementara.

Baca Selengkapnya