Peran Mike Pompeo Dalam Skandal Ukraina Donald Trump Terungkap

Senin, 25 November 2019 11:00 WIB

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menghadiri makan siang yang diselenggarakan oleh Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dengan rekan-rekannya dari lima anggota tetap yang memegang hak veto Dewan Keamanan AS di New York, AS, 26 September 2019. [REUTERS / Yana Paskova]

TEMPO.CO, Jakarta - Email dan dokumen internal Departemen Luar Negeri yang dirilis Jumat malam, mengungkap bagaimana keterlibatan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dalam upaya Presiden Trump dan pengacara pribadinya Rudolph W. Giuliani, untuk menekan Ukraina demi politik balas budi.

Dikutip dari New York Times, 25 November 2019, email-email tersebut mengindikasikan bahwa Pompeo berbicara setidaknya dua kali melalui telepon dengan Giuliani pada bulan Maret ketika Giuliani mendesak Ukraina untuk menyelidiki saingan Trump, dan mencoba untuk mengusir duta besar Amerika yang disegani untuk Ukraina, Marie L. Yovanovitch, yang telah mempromosikan upaya antikorupsi di Ukraina.

Pompeo memerintahkan pemindahan Yovanovitch bulan berikutnya. Satu panggilan telepon antara Giuliani dan Pompeo diatur dengan bimbingan dari asisten pribadi Trump, seperti diutarakan dokumen.

Dokumen-dokumen itu juga menunjukkan bahwa Departemen Luar Negeri mengirim anggota Kongres jawaban yang sengaja menyesatkan tentang pemindahan Yovanovitch setelah mereka bertanya tentang tekanan padanya.

Sebagai bagian dari upaya untuk menggulingkannya, Giuliani dan rekan-rekannya mendorong media berita pendukung Trump untuk mempublikasikan klaim yang tidak berdasar tentang ketidaksetiaan Yovanovitch kepada Trump.

Advertising
Advertising

Dokumen-dokumen, dan kesaksian kongres baru-baru ini dalam penyelidikan pemakzulan, mengaitkan Pompeo dengan upaya Trump dan Giuliani untuk membujuk pemerintah Ukraina agar membuka penyelidikan yang dapat membantu Trump secara politis. Upaya itu termasuk penyelidikan terhadap keluarga mantan Wakil Presiden Joseph R. Biden Jr., seorang calon presiden dari Partai Demokrat, dan klaim tidak berdasar bahwa pejabat Ukraina bekerja untuk ikut campur dalam pemilihan presiden 2016.

Ketika Trump meminta penyelidikan itu, ia dan timnya sengaja menahan US$ 391 juta atau Rp 5,5 triliun bantuan militer penting bagi Ukraina, yang sedang dalam perang melawan separatis yang didukung Rusia.

Presiden Donald Trump, kanan, melakukan pertemuan disela-sela sidang umum PBB dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy. Sumber: REUTERS/Jonathan Ernst

Perilisan dokumen, yang diperoleh oleh kelompok pengawas liberal yang telah mengajukan permintaan catatan publik, datang ketika Pompeo menolak untuk secara sukarela menyerahkan dokumen Departemen Luar Negeri tentang Ukraina ke komite DPR yang memimpin penyelidikan pemakzulan. Anggota DPR Adam B. Schiff, ketua Komite Intelijen DPR, mengatakan pada hari Rabu bahwa Pompeo terlibat dalam upaya menghalangi penyelidikan dengan gaya Watergate.

Departemen Luar Negeri AS merilis dokumen-dokumen itu sebagai tanggapan atas gugatan yang diajukan oleh lembaga pengawas liberal, American Oversight, yang pendirinya termasuk pengacara yang bekerja di pemerintahan Obama.

Austin Evers, direktur eksekutif American Oversight, mengatakan bahwa dokumen itu mengungkapkan jejak kertas yang jelas dari Rudy Giuliani ke Oval Office sampai ke Menlu Pompeo untuk memfasilitasi kampanye kotor Giuliani melawan duta besar AS untuk Ukraina.

Pompeo menolak menjawab pertanyaan tentang perannya dalam urusan Ukraina. Departemen Luar Negeri pada hari Sabtu tidak menjawab pertanyaan terperinci tentang dokumen atau kesaksian saksi dalam penyelidikan.

Dokumen-dokumen itu mendukung kesaksian yang disampaikan Rabu oleh Gordon D. Sondland, duta besar Amerika untuk Uni Eropa dan seorang pemain dalam skandal Ukraina. Dia mengatakan kepada anggota parlemen dalam audiensi publik bahwa Pompeo memiliki pengetahuan penuh tentang kampanye politik balas budi Trump dan bahkan menyetujui taktik garis keras tertentu.

"Mike Pompeo dan para pembantunya tahu apa yang kami lakukan, dan mengapa," kata Sondland, mencatat bahwa semua orang terlibat, dan ia membacakan percakapan email yang ia miliki dengan Mike Pompeo terkait skandal Trump dengan Ukraina.

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

6 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

1 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

5 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

5 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

5 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

6 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

6 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

7 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya