PKR Ingin Mahathir Tetapkan Tanggal Transisi ke Anwar Ibrahim

Senin, 25 November 2019 10:00 WIB

Nurul Izzah, yang merupakan anggota DPR serta putri dari bekas Deputi PM Anwar Ibrahim (kiri), dan PM Mahathir Mohamad. Facebook

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Rakyat atau PKR meminta ketegasan Mahathir Mohamad untuk menentukan tanggal transisi kekuasaan yang ia janjikan kepada Anwar Ibrahim.

Dalam Konvensi Reformis 2019 yang digelar pada Ahad kemarin, ada delapan resolusi termasuk penentuan tanggal transisi.

Konvensi Reformis 2019 juga meminta pemerintah untuk menghapuskan undang-undang otoriter termasuk Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri (ISA) dan Undang-Undang Pelanggaran Keamanan (Tindakan Khusus) 2012 (Sosma), seperti dikutip dari The Star, 25 November 2019.

Sekutu dan pendukung Pakatan Harapan (PH) percaya koalisi yang berkuasa dapat memperoleh kembali kepercayaan publik setelah kekalahannya dalam pemilihan umum baru-baru ini jika Perdana Menteri Mahathir Mohamad menyerahkan tongkat kekuasaan ke Datuk Seri Anwar Ibrahim tanpa penundaan lebih lanjut.

Mantan Deputi Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim menemui Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad setelah ia bebas dari hukuman, di National Palace, Kuala Lumpur, Malaysia, 16 Mei 2018. Department of Information/Krish Balakrishnan/Handout via REUTERS

Advertising
Advertising

Dikutip dari Malaymail, Ketua Otai Reformis ‘98 Idris Ahmad mengatakan banyak orang Malaysia menjadi kecewa dengan keadaan di saat ini sejak PH menjadi pemerintah setelah memenangkan pemilihan umum ke-14 tahun lalu.

"Kami ingin menjatuhkan pemerintahan lama, dan dengan demikian melaksanakan agenda reformasi di dalam pemerintah. Tetapi apakah kita puas setelah satu setengah tahun berkuasa?" kata Idris bertanya kepada hadirin yang berjumlah 500 orang yang menghadiri Konvensi Reformasi 2019 di sini.

Selain isu transisi kekuasaan, resolusi-resolusi itu ingin agar politik rasial ditolak dan harmoni rasial harus dipertahankan sejalan dengan Pasal 153 Konstitusi Federal.

Mereka juga ingin pemerintah membentuk Majlis Reformasi Malaysia untuk mengumpulkan orang-orang dari berbagai latar belakang, untuk memberikan masukan kepada pemerintah dalam membuat undang-undang dan membentuk agenda nasional.

Konvensi juga mengusulkan pembentukan Dewan Media Digital Bersama untuk meningkatkan upaya untuk melawan berita palsu di internet.

Acara tersebut dihadiri antara lain Anwar Ibrahim selaku Ketua Umum PKR, Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail, ketua Pemuda PKR dan anggota parlemen Johor Baru Akmal Nasrullah Mohd Nasir dan mantan wakil presiden PKR Dr Syed Husin Ali.

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

5 jam lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

2 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

3 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

3 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

3 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

5 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

5 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

5 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

6 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

6 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya