Blokir Internet, Menteri Komunikasi Iran Dijatuhi Sanksi Amerika

Sabtu, 23 November 2019 17:30 WIB

Seorang anggota staf memindahkan bendera Iran dari panggung setelah foto grup dengan menteri luar negeri dan perwakilan dari AS, Iran, Cina, Rusia, Inggris, Jerman, Prancis dan Uni Eropa selama pembicaraan nuklir Iran di Pusat Internasional Wina di Wina,Austria, 14 Juli 2015. [REUTERS / Carlos Barriaoto]

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat pada Jumat, 22 November 2019, menjatuhkan sanksi kepada Menteri Informasi, Komunikasi dan Teknologi Iran Mohammad Javad Azari-Jahromi. Sanksi dijatuhkan karena Menteri Azari-Jahromi dinilai berperan melakukan sensor internet secara luar.

Sanksi Amerika Serikat itu, mengacu pada pemutusan internet selama lima hari di penjuru Iran. Tindakan tersebut untuk membantu menahan gelombang unjuk rasa yang memprotes kenaikan harga bahan bakar.

Dikutip dari reuters.com, pemblokiran internet telah membuat demonstran kesulitan mengunggah rekaman video ke media sosial untuk menggalang dukungan dan memperoleh laporan-laporan yang dapat diandalkan untuk memperpanjang unjuk rasa.

“Menteri Mohammad Javad Azari-Jahromi telah meningkatkan kebijakan dengan menyensor internet secara represif,” tulis Kementerian Keuangan Amerika Serikat, yang menggambarkannya sebagai mantan agen intelijen yang dilibatkan dalam mata-mata melawan aktivis oposisi.

Menteri Keuangan Amerika Serikat, Steven Mnuchin, mengatakan para pemimpin Iran tahu membuka dan membebaskan internet sama dengan memperlihatkan tindakan mereka yang melanggar hukum. Walhasil, dilakukan sensor akses internet untuk menghentikan gelombang protes anti-pemerintah.

Advertising
Advertising

“Kami menjatuhkan sanksi kepada Menteri Komunikasi, Informasi dan Teknologi Iran karena memblokade akses internet, termasuk aplikasi-aplikasi pesan singkat yang membantu 10 juta jiwa masyarakat Iran saling terkoneksi dengan dunia luar,” kata Mnuchin.

Sanksi yang diberlakukan kepada Azari-Jahromi diantaranya menutup properti miliknya di bawah yurisdiksi Amerika Serikat, melarang setiap warga negara Amerika Serikat membuat kesepakatan dengannya, melarang orang tinggal di properti milik Azari-Jahromi yang ada di Amerika Serikat, meski hanya untuk transit.

Menanggapi sanksi itu, Azari-Jahromi mengatakan dia bukan satu-satunya orang yang kena sanksi dari Washington. Sebelumnya, ada perusahaan startup asal Iran, para pengembang hingga pasien kanker yang diembargo oleh Amerika Serikat.

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

12 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

15 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

16 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

17 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

17 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

19 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

20 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

20 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

21 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

21 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya