Minta Tebusan Rp 8 M, Pembebasan Sandera WNI Masih Diupayakan

Jumat, 22 November 2019 11:30 WIB

Kelompok Abu Sayyaf berkumpul di hutan kepulauan Basilan, Filipina Selatan. [Radio Free Asia]

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI membenarkan tiga orang dalam video yang viral di Facebook pada Sabtu, 16 November 2019 adalah WNI yang disandera kelompok radikal Abu Sayyaf sejak September 2019. Dalam rekaman video itu, orang-orang yang menyandera tiga nelayan WNI itu menuntut uang tebusan sebesar RM 2,45 juta atau sekitar Rp 8,2 miliar.

“Pemerintah Indonesia terus berkoordinasi dengan otoritas Malaysia dan Filipina untuk upaya pembebasan para sandera WNI tersebut,” kata Diretur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI, Joedha Nugraha kepada Tempo, Jumat, 22 November 2019.

Kelompok Abu Sayyaf [Tony Blair Institute for Global Change]

Situs thestar.com.my mewartakan tiga nelayan WNI itu disandera di perairan Lahad Datu, Sabah, Malaysia, dua bulan lalu saat sedang mencari ikan. Tiga sandera itu adalah Maharudin Lunani, 48 tahun dan putranya Muhammad Farhan, 27 tahun serta awak kapal Samiun Maneu, 27 tahun.

“Kami ditangkap oleh kelompok Abu Sayyaf pada 24 September 2019. Kami mohon kepada Presiden Indonesia agar membebaskan kami. Kelompok ASG (Abu Sayyaf) meminta uang tebusan 30 juta peso,” kata Samiun, dalam bahasa Indonesia.

Advertising
Advertising

Dalam rekaman video 43 detik itu, para sandera juga memohon pada dua majikan pemilik kapal agar membebaskan mereka. Dilaporkan pula, sebelum rekaman video itu beredar di Facebook, salah satu anggota keluarga korban telah menerima pesan permintaan uang tebusan yang sama.

Komisi Kepolisian Sabah, Malaysia, Omar Mammah, mengatakan kelompok Abu Sayyaf juga telah meminta tuntutan seperti itu kepada otoritas Filipina beberapa hari setelah mereka menculik ketiga nelayan WNI itu. Omar tidak mempublikasi berapa besar uang tebusan yang diminta ketika itu. Dia hanya memastikan Kepolisian tidak melayani permintaan uang tebusan semacam itu.

Berita terkait

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

47 menit lalu

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

MER-C mengatakan serangan udara menyasar ke sebuah rumah dekat wisma yang ditempati para relawan WNI di Rafah, Gaza Selatan.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

5 jam lalu

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Kepala juru bicara militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah tiga orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

20 jam lalu

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

Kementerian Luar Negeri melakukan kontak setiap hari dengan para relawan Mer-C untuk memonitor kondisi mereka

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Mengutuk Upaya Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia dan Doakan Lekas Sembuh

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Mengutuk Upaya Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia dan Doakan Lekas Sembuh

Kementerian Luar Negeri Rusia dengan keras mengutuk serangan pada perdana menteri Slovakia dan mendoakan agar Robert Fico lekas bugar

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Pastikan Indonesia akan Selalu Berpihak pada Palestina

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Pastikan Indonesia akan Selalu Berpihak pada Palestina

Kementerian Luar Negeri kembali menegaskan dukungan pemerintah dan rakyat Indonesia terhadap Palestina.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

4 hari lalu

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

Seorang pria WNI diculik di Filipina, barang-barang dan uang tunainya dirampas penculik.

Baca Selengkapnya

Shin Bet Selidiki Kegagalan Keamanannya dalam Serangan 7 Oktober: Seharusnya Bisa Dicegah

4 hari lalu

Shin Bet Selidiki Kegagalan Keamanannya dalam Serangan 7 Oktober: Seharusnya Bisa Dicegah

Kepala Shin Bet Ronan Bar mengakui Shin Bet gagal memberikan payung keamanan kebanggaannya bagi Israel dalam serangan 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

5 hari lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

6 hari lalu

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

Hamas mengatakan bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya