Amerika Bakal Bangun Pelabuhan Air Dalam di Kepulauan Solomon
Jumat, 22 November 2019 06:01 WIB
TEMPO.CO, Washington – Pemerintah Amerika Serikat meningkatkan kehadirannya di Kepulauan Solomon di kawasan Pasifik untuk mengimbangi ekspansi ekonomi dan politik Cina di sini.
Gubernur Provinsi Malaita, Daniel Suidani, mengatakan AS akan membangun pelabuhan air dalam dan mendukung pengembangan infrastruktur fasilitas di Pelabuhan Bina Harbour, yang terletak di sisi barat.
“Kami telah meminta AS dan Australia untuk menjadi bagian keamanan Malaita sehingga mereka bisa menjaga kami dari pengaruh para pengembang Cina,” kata Suidani seperti dilansir Reuters pada Kamis, 21 November 2019.
Sekitar seperempat populasi Solomon, yang mencapai total sekitar 650 ribu jiwa, tinggal di Malaita seperti dilansir kantor statistik setempat.
Ini membuat Provinsi Malaita menjadi salah satu pusat kekuasaan di negara kepulauan ini.
Provinsi ini muncul sebagai sekutu Washington di tengah kecenderungan Kepulauan Solomon mengadopsi pendekatan diplomasi dengan Cina.
“Cina punya nilai berbeda dengan Kepulauan Solomon. Ini provinsi dengan mayoritas penduduk beragama Kristen dan bersistem Demokrasi,” kata Suidami.
Menurut dia, urusan pembangunan pelabuhan dan nilai finansial-nya masih terus dibahas.
Soal ini, kementerian Luar Negeri Cina mengatakan Beijing selalu menjunjung asas kesetaraan, saling menguntungkan, dan terbuka serta kerja sama berkelanjutan dengan negara di kepulauan Pasifik.
“Cina tidak berkeberatan terhadap perkembangan hubungan bilateral normal dan kerja sama di antara negara-negara sepanjang kerja sama itu menguntungkan wilayah ini,” kata kementerian Luar Negeri dalam pernyataannya kepada Reuters.
AS pernah berperang melawan pasukan Jepang di kawasan Kepulauan Solomon. Washington sempat mengatakan akan mengkaji ulang hubungan dengan Kepulauan Solomon pasca pengalihan hubungan diplomatik negara itu dari Taiwan ke Cina.