Berotak Jenius, Begini Sosok Julian Assange

Rabu, 20 November 2019 17:00 WIB

Julian Assange. AP/Kirsty Wigglesworth

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Jaksa Penuntut Swedia pada Selasa, 19 November 2019, yang memutus menghentikan kasus dugaan perkosaan oleh Julian Assange, pendiri WikiLeaks, membuat sosok Assange kembali menarik perhatian publik. Kasus ini bergulir sejak 2010 hingga membuat Assange bersembunyi di kantor Kedutaan Besar Equador di London, Inggris.

“Setelah melakukan sebuah penilaian yang komprehensif pada apa yang mendorong dilakukan investigasi, saya menilai bahwa bukti-bukti tidak cukup kuat untuk membentuk dasar tuntutan. Sembilan tahun berlalu, waktu telah memainkan peran dalam putusan ini,” kata Wakil Jaksa Penuntut, Eva-Marie Persson.

Hanya satu, dari beberapa perempuan, yang mengajukan gugatan hukum kepada Assange. Jaksa Penuntut menilai tidak cukup bukti untuk menjatuhkan tuntutan pada Assange.

Assange, 48 tahun, adalah warga negara Australia. Dia menarik perhatian dunia internasional sebagai pembocor melalui situsnya WikiLeaks. Dikutip dari biography.com, Assange adalah orang yang berotak jenius.

Dia meretas banyak profil database organisasi. Pada 2006, dia mulai mendirikan WikiLeaks, sebuah situs yang ditujukan untuk mengumpulkan dan menyebarkan informasi yang seharusnya bersifat rahasia. Informasi tersebut dibagikan WikiLeaks ke seluruh dunia. Pada 2010, dia bahkan mendapat julukan ‘Person of the Year’ dari majalah Time.

Advertising
Advertising

Assange sebelum membuat geger dunia, pernah bekerja sebagai wartawan, programer komputer dan aktivis. Dia memiliki masa kanak-kanak yang tak biasa dibanding anak sesusianya, yakni menghabiskan waktu bertahun-tahun keliling ke beberapa negara bersama ibunya, Cristine dan ayah tirinya, Brett Assange. Kedua orang tua Assange itu bekerja sebagai tim produksi seni teater. Ayah tiri Assange menggambarkan putranya sebagai anak yang cerdas yang siap berkelahi ketika diremehkan.

Hubungan Cristina dan Brett kemudian merenggang, namun Assange dan ibunya tetap menjalani gaya hidup yang sama. Berpindah-pindah negara di usia sekolah membuat Assange keluar – masuk sekolah baru sebanyak 37 kali. Tidak sedikit pula Assange menjalani waktu belajar di rumah atau homeschooling.

Assange menemukan gairahnya dibidang komputer ketika masuk usia 16 tahun atau ketika dia mendapat hadiah komputer dari ibunya. Dia mengembangkan sebuah sistem untuk meretas atau membajak sistem komputer. Pada 1991, Assange meretas server utama Nortel, yakni sebuah perusahaan telekomunikasi dan hal ini telah membuatnya dalam masalah. Di negara asalnya, Assange dikenai lebih dari 30 dakwaan karena melakukan peretasan, namun dia ‘selamat’ dengan membayar uang denda atas kerusakan yang di timbulkannya.

Assange melanjutkan karirnya di bidang komputer programmer dan pengembang software. Assange yang berotak cerdas kuliah jurusan matematika di Universitas Melbourne, Australia. Namun dia DO atau keluar dari sekolah tanpa sempat menuntaskan S1-nya. Beberapa tahun kemudian Assange mengatakan dia keluar kuliah karena alasan moral, yakni dia tidak mau seperti mahasiswa lain yang mengerjakan sejumlah proyek untuk militer Australia.

Julian Assange. AP/Matt Dunham

Keluar dari kuliah, Assange mendirikan WikiLeaks. Situsi ini diluncurkan secara resmi pada 2007 di Swedia karena negara itu amat melindungi seseorang yang ingin menutupi identitasnya. Dunia mulai geger ketika pada tahun itu, WikiLeaks mulai membocorkan dokumen militer Amerika Serikat soal penjara Guantanamo. Dia juga membocorkan surat-surat elektronik calon Wakil Presiden Amerika Serikat, Sarah Palin.

Pada awal Desember 2010, Assange tersandung kasus hukum serius hingga pada awal Agustus 2011 dia disidik oleh kepolisian Swedia atas dugaan melakukan kekerasan seksual. Dia menghadapi dua tuduhan, yakni seksual dengan paksaan dan satu tuduhan perkosaan.

Assange berulang kali menyangkal tuduhan melakukan perkosaan dan menyebut tuduhan itu bagian dari rencana untuk menyudutkannya dan mengirimkan dia ke Amerika Serikat. Setelah menunggu hampir satu dekade, Jaksa Penuntut pada Selasa, 19 November 2019, menghentikan kasus ini dengan menyebut tidak cukup bukti. Penggugat masih pikir-pikir atas keputusan Jaksa ini.

Berita terkait

New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

42 hari lalu

New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

Video baru New York Times soal tentara Israel membantah dugaan perkosaan yang dilakukan Hamas terhadap perempuan selama serangan 7 Oktober

Baca Selengkapnya

Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

42 hari lalu

Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat ditunda karena Assange tidak berhak mengandalkan hak kebebasan berpendapat dalam Amandemen Amerika

Baca Selengkapnya

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

44 hari lalu

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

Berikut ini deretan rekomendasi laptop Rp3 jutaan dengan fitur lengkap dari berbagai merek, mulai dari Asus, Axioo, HP, hingga Lenovo.

Baca Selengkapnya

Robinho Akan Jalani Hukuman 9 Tahun di Brasil karena Kasus Perkosaan di Italia

48 hari lalu

Robinho Akan Jalani Hukuman 9 Tahun di Brasil karena Kasus Perkosaan di Italia

Mantan pemain Manchester City dan Real Madrid, Robinho, akan menjalani hukuman penjara selama sembilan tahun atas kasus pemerkosaan.

Baca Selengkapnya

Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

59 hari lalu

Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

Survei yang dilakukan Thomson Reuters Foundation pada 2018 silam pernah mengungkap India sebagai salah satu negara tak aman untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Perkosaan kepada Turis Kembali Terjadi di India, Ini 5 Negara Paling Berbahaya untuk Perempuan

8 Maret 2024

Perkosaan kepada Turis Kembali Terjadi di India, Ini 5 Negara Paling Berbahaya untuk Perempuan

Perkosaan kepada turis perempuan asal Spanyol di India mencoreng pariwisata di negara tersebut

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

Febriansyah, Pengacara TA menjelaskan kliennya yang sedang hamil tersebut bukan mengalami perkosaan oleh dokter MY.

Baca Selengkapnya

Julian Assange, Bos WikiLeaks, Tidak Akan Dimaafkan AS, Ini Alasannya

22 Februari 2024

Julian Assange, Bos WikiLeaks, Tidak Akan Dimaafkan AS, Ini Alasannya

Jaksa AS berupaya mengadili Assange, 52 tahun, atas tuduhan bocornya dokumen rahasia militer dan kabel diplomatik AS yang disimpan oleh WikiLeaks.

Baca Selengkapnya

Kartu Kredit Jenius: Keunggulan, Cara Pengajuan, dan Aktivasinya

3 Februari 2024

Kartu Kredit Jenius: Keunggulan, Cara Pengajuan, dan Aktivasinya

Kartu kredit Jenius memiliki banyak keunggulan, salah satunya proses pengajuan yang mudah. Berikut cara pengajuan dan aktivasinya.

Baca Selengkapnya

Hamas Bantah Tuduhan Perkosaan dan Kekerasan Seksual dalam Serangan 7 Oktober

5 Desember 2023

Hamas Bantah Tuduhan Perkosaan dan Kekerasan Seksual dalam Serangan 7 Oktober

Hamas membantah tuduhan bahwa anggotanya melakukan pemerkosaan dan kekerasan seksual terhadap warga Israel.

Baca Selengkapnya