Presiden Putin Bandingkan Bolivia dan Libya

Jumat, 15 November 2019 15:00 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu untuk membahas insiden baru-baru ini dengan kapal selam laut dalam Rusia, yang terbakar di wilayah Laut Barents, di Moskow, Rusia 4 Juli 2019. [Sputnik / Mikhail Klimentyev / Kremlin via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Kevakuman yang terjadi di Bolivia telah membawa negara di Amerika Latin itu di jurang kehancuran seperti bencana yang terjadi di Libia. Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak pemimpin di negara-negara Amerika Latin agar menggunakan akal sehat menyusul ketegangan politik dan keamanan di kawasan itu.

Mantan Presiden Bolivia, Evo Morales, pada Selasa, 12 November 2019, sudah berlindung ke Meksiko setelah para pemimpin oposisi di negaranya mendeklarasikan hasil pemilu pada Oktober 2019 yang memenangkan Morales penuh penipuan. Kepolisian dan militer Bolivia mengkudetanya.

Sejak kepergian Morales, Senat oposisi, Jeanine Anez, mendeklarasikan dirinya sebagai presiden sementara Bolivia tanpa pemungutan suara atau pengakuan dari Partai Gerakan Sosialis, partai yang menggolkan Morales ke kursi kekuasaan. Terdongkelnya Morales dari kursi kekuasaan telah membuat para pendukungnya marah. Kondisi ini telah memicu terjadinya kerusuhan dengan aparat kepolisian di jalan-jalan utama Ibu Kota La Paz.

“Ada sebuah situasi dimana tidak ada kepemimpinan di negara sehingga terjadi anarki. Ini seperti mirip dengan yang terjadi di Libya. Kendati tidak ada invasi militer dari luar negara, namun negara ini sebenarnya diambang kekacauan,” kata Presiden Putin, seperti dikutip dari rt.com, Jumat, 15 November 2019.

Advertising
Advertising

Pemimpin Libya Muammar Gaddafi, disiksa dan dibunuh oleh kelompok pemberontak pada 2011. Kematiannya telah membuat negara terkaya di benua Afrika itu terperosok dalam kekacauan, dimana cadangan minyak negara itu yang melimpah sekarang menjadi perebutan fraksi-fraksi militer. Pasokan kebutuhan dasar di Lybia juga berkurang.

“Kami berharap akal sehat dan pemahaman atas kepentingan rakyat di negara-negara ini (Amerika Latin), menjadi tanggung jawab seluruh warga negara, dimana hal ini akan mengalahkan ambisi pribadi atau ambisi partisan,” kata Putin.

Presiden Putin sudah lama mengkritik Washington yang dituding ikut campur tangan terhadap urusan Amerika Latin atau yang disebut Monroe doktrin. Washington diduga mendukung oposisi Bolivia dan Presiden Putin menyarankan agar Barat mundur serta membiarkan warga negara Amerika Latin menyelesaikan masalahnya sendiri.

Berita terkait

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

3 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

9 hari lalu

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

Putin menelepon Ebrahim Raisi untuk membahas serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Meksiko Menyambut Kepulangan Staf Kedutaan setelah Serangan Pasukan Ekuador

20 hari lalu

Meksiko Menyambut Kepulangan Staf Kedutaan setelah Serangan Pasukan Ekuador

Meksiko menyambut kembalinya personel kedutaan besarnya dari Ekuador pada Minggu, dua hari setelah mereka disebu pasukan Ekuador

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

21 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Nikaragua Putuskan Hubungan dengan Ekuador setelah Penggerebekan di Kedutaan Meksiko

21 hari lalu

Nikaragua Putuskan Hubungan dengan Ekuador setelah Penggerebekan di Kedutaan Meksiko

Nikaragua memutuskan semua hubungan diplomatik dengan Ekuador, setelah polisi secara paksa masuk ke Kedutaan Besar Meksiko

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

21 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

24 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

31 hari lalu

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

33 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya