Otoritas Hong Kong Tutup Sekolah Akibat Demonstrasi Marak

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 14 November 2019 08:05 WIB

Petugas kepolisian bersiap menembakan peluru karet ke arah demonstran anti pemerintahan di dekat gedung Dewan legislatif Hong Kong, 29 September 2019. Aksi ini lanjutan dari penolakan RUU ekstradisi, demonstrasi itu pun berkembang hingga menggaungkan tuntutan agar Carrie mundur. REUTERS/Athit Perawongmetha

TEMPO.CO, Hong Kong – Pemerintah Hong Kong akan menghentikan kegiatan sekolah pada Kamis, 14 November 2019.

Biro Pendidikan Hong Kong mengatakan keputusan ini dibuat karena adanya gangguan keamanan dan hambatan transportasi bagi pelajar untuk sampai ke sekolah.

Biro juga mendesak demonstran agar menghentikan tindak kekerasan dan perusakan fasilitas publik saat berunjuk rasa.

“Pernyataan ini muncul setelah pemrotes Hong Kong meningkatkan gerakan “mekar di mana-mana” dengan memblokir banyak jalan raya, dan melakukan vandalisme di berbagai lokasi,” begitu dilansir Channel News Asia pada Rabu, 13 November 2019.

Menurut biro, himbauan ini dikeluarkan karena adanya gangguan lalu lintas besar.

Advertising
Advertising

“Biro menekankan pintu sekolah tetap buka, dan menyediakan tenaga sebanyak-banyaknya untuk menjaga siswa dan mengizinkan mereka pulang jika kondisi sudah aman.”

Biro juga melarang para siswa berkeliaran di jalanan karena berbahaya. Mereka juga diminta tidak melakukan tindakan melanggar hukum

Krisis Hong Kong memasuki tahapan baru dengan penutupan sekolah dan pusat perbelanjaan hingga penghentian aktivitas jalur kereta api.

Polisi menyebut tindak kekerasan yang dilakukan demonstran mendorong Hong Kong nyaris lumpuh.

Sejumlah pemrotes bertopeng dan mengenakan pakaian serba hitam terlihat terlibat bentrok dengan polisi di sejumlah kampus pasca bentrok pada Selasa, yang berlangsung hingga malam.

Petugas menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan massa.

Ini merupakan taktik baru dari demonstran pro Demokrasi Hong Kong, yang menggunakan taktik mekar di mana-mana.

Mereka membuat banyak kelompok kecil, yang menarget banyak lokasi dan menimbulkan sebanyak mungkin gangguan untuk membuat polisi tersebar ke banyak lokasi.

Sebelumnya, demonstran cenderung menggelar aksinya pada malam hari dan akhir pekan.

Namun, demonstran menggunakan taktik baru sejak sejak Senin pekan ini. Mereka menyasar jaringan kereta pai dan mencoba memaksa terjadinya pemogokan massal.

Situasi ini semakin tegang setelah polisi menembak seorang pemuda berusia 20 tahun, yang membuatnya terluka dan dirawat dalam keadaan kritis, pada Senin pekan ini.

Seorang pemuda bertopeng menyiram bensin ke tubuh seorang pria berusia 57 tahun dan membakarnya. Lelaki itu bertengkar dengan sejumlah pengunjuk rasa. Pria ini juga dalam kondisi kritis.

Reuters melansir demonstrasi besar-besaran pro-Demokrasi di Hong Kong ini terjadi sejak Juni 2019 saat warga menolak pengesahan RUU Ekstradisi.

RUU itu memungkinkan warga diekstradisi ke Cina jika dianggap melanggar hukum di sana. Meski RUU itu sudah dicabut, warga terus mendesak diterapkannya sistem demokrasi agar mereka bisa memilih pemimpin sendiri. Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, merupakan pejabat yang ditunjuk pemerintah Cina.

Berita terkait

Prabowo Bantah Disebut Bakal Turunkan Kualitas Demokrasi Indonesia

23 jam lalu

Prabowo Bantah Disebut Bakal Turunkan Kualitas Demokrasi Indonesia

Prabowo menyebut, dirinya sudah mengikuti empat kali kontestasi Pemilu, namun baru kali ini dia menang.

Baca Selengkapnya

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

2 hari lalu

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 merupakan peristiwa berdarah menjelang reformasi. Empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak di dalam kampus.

Baca Selengkapnya

Makau Kedatangan 8,8 Juta Wisatawan pada Kuartal Pertama 2024, Indonesia Penyumbang Keempat

7 hari lalu

Makau Kedatangan 8,8 Juta Wisatawan pada Kuartal Pertama 2024, Indonesia Penyumbang Keempat

Sejak dibuka kembali untuk wisatawan asing, Makau kedatangan 28,2 wisatawan internasional pada 2023.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

12 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

13 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

13 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

14 hari lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

15 hari lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

16 hari lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

17 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya