Nikki Haley Pernah Diajak untuk Jatuhkan Donald Trump

Senin, 11 November 2019 18:00 WIB

"Melemahkan seorang presiden adalah hal yang sangat berbahaya, dan itu bertentangan dengan Konstitusi dan itu bertentangan dengan apa yang orang Amerika inginkan," kata Nikki R. Haley kepada seorang pewawancara. [Samuel Corum/The New York Times]

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Duta Besar PBB Nikki Haley mengungkapkan dalam memoarnya bahwa dia menolak ikut dalam upaya melemahkan Presiden Donald Trump.

Mantan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson dan mantan Kepala Staf Gedung Putih John Kelly berusaha merekrut Nikki Haley untuk melemahkan Presiden Donald Trump dalam upaya untuk menyelamatkan negara, menurut laporan The Washington Post, dikutip dari CNN, 11 November 2019.

Dua mantan anggota kabinet tersebut meminta bantuan Haley dalam upaya mereka untuk menumbangkan Presiden tetapi dia menolak, tulis Haley.

The Washington Post memperoleh salinan bukunya, berjudul With All Due Respect sebelum rilis Selasa.

"Kelly dan Tillerson mengaku pada saya bahwa ketika mereka melawan Presiden, mereka tidak bersikap tidak patuh, mereka berusaha menyelamatkan negara," tulis Haley.

Advertising
Advertising

Pada satu titik, Haley menulis bahwa Tillerson juga mengatakan orang-orangnya akan mati jika Trump tidak diawasi. Namun, Haley mengatakan dia mendukung sebagian besar keputusan kebijakan luar negeri Trump yang dilakukan orang lain di Gedung Putih untuk memblokir atau memperlambat, menurut The Washington Post.

Haley menyebut upaya Tillerson dan Kelly untuk menumbangkan Presiden dalam sebuah wawancara yang disiarkan hari Minggu di "CBS Sunday Morning."

"Seharusnya, katakan pada Presiden apa perbedaan Anda dan berhenti jika Anda tidak suka apa yang dia lakukan," katanya. "Melemahkan Presiden benar-benar hal yang sangat berbahaya. Dan itu bertentangan dengan Konstitusi dan itu bertentangan dengan apa yang diinginkan orang Amerika. Itu ofensif."

Tillerson tidak menanggapi permintaan komentar dan Kelly menolak berkomentar secara rinci kepada The Washington Post. Gedung Putih juga belum memberikan komentar terkait tulisan Haley.

Dubes As untuk PBB, Nikki Haley. REUTERS/Brendan McDermid

Trump menulis di Twitter untuk dukungannya terhadap buku Haley dan berharap dirinya sukses, serta meminta pengikutnya untuk memesan salinan atau menghadiri tur bukunya.

Dalam bukunya, Haley menggambarkan beberapa perselisihan di Gedung Putih seputar strategi kebijakan luar negeri. Dalam satu interaksi, Haley merinci pertikaian Oval Office atas sarannya untuk menahan dana untuk badan PBB yang mendukung Palestina. Kelly dan Tillerson menentang langkah itu, sementara Haley mendapat dukungan dari menantu Trump, Jared Kushner.

Haley menggambarkan ketidaksepakatannya dengan Trump mengenai penanganan pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Helsinki pada Juli 2018, serta komentar Trump pada 2017 di mana dia mengatakan dia menampilkan "kesetaraan moral" dalam menanggapi pawai nasionalis kulit putih di Charlottesville, Virginia.

Dalam memoarnya, Haley juga membahas skandal Ukraina yang semakin meningkat yang menyebabkan penyelidikan pemakzulan Trump di Dewan Perwakilan Rakyat. Meskipun Nikki Haley menolak upaya Demokrat untuk memakzulkan Donald Trump, dia menentang langkah Trump untuk meminta bantuan pemerintah asing dalam penyelidikan politik.

Berita terkait

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

5 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

7 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

11 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

16 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

18 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

22 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

23 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

25 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

27 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

28 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya