Erdogan Tidak Tarik Pasukan dari Suriah, Minta Negara lain Keluar

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 9 November 2019 12:01 WIB

Kendaraan militer Turki bergerak di jalan dekat kota perbatasan Turki, Ceylanpinar, provinsi Sanliurfa, Turki, 18 Oktober 2019. [REUTERS / Stoyan Nenov / File Photo]

TEMPO.CO, Ankara – Pemerintah Turki mengatakan tidak akan menarik pasukan dari Suriah hingga negara-negara lain menarik pasukannya.

Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan militer Turki akan terus menggelar serangan lintas batas terhadap milisi Kurdi hingga mereka meninggalkan area zona aman.

Zona aman ini terletak di sepanjang perbatasan utara dari Suriah dengan Turki hingga sekitar 30 kilometer dari perbatasan.

“Kita tidak akan pergi hingga setiap teroris meninggalkan wilayah itu,” kata Erdogan merujuk kepada milisi YPG Kurdi, yang menjadi pasukan utama dari Pasukan Demokratik Suriah dukungan Amerika Serikat, seperti dilansir Reuters pada Jumat, 8 November 2019.

Erdogan melanjutkan,”Kita tidak akan meninggalkan area ini hingga negara-negara lain juga keluar.”

Advertising
Advertising

Seperti dilansir Aljazeera, militer Turki menggelar serangan lintas batas memasuki wilayah Suriah beberapa hari setelah Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan penarikan pasukan dari Suriah.

Turki ingin mengusir milisi Kurdi, yang berupaya membangun negara sendiri terpisah dari Turki, agar keluar dari area di sepanjang perbatasan Suriah utara, yang berbatasan dengan Turki selatan.

Erdogan mengatakan akan merelokasi sekitar 3.5 juta pengungsi Suriah, yang ditampung Ankara, untuk kembali ke negaranya dan tinggal di area zona aman itu.

Turki membuat kesepakatan dengan Rusia dan AS untuk menguasai wilayah seluas 120 kilometer di perbatasan Suriah utara.

Setelah membuat kesepakatan dengan AS dan Rusia, Turki menghentikan serangan militernya dengan jaminan milisi YPG menjauh dari perbatasan selatan negara itu.

Namun, Erdogan menuding Rusia dan AS tidak memenuhi janjinya memindahkan semua milisi YPG dari area zona aman tadi.

Pada Jumat kemarin, pasukan Turki dan Rusia melakukan patroli bersama ketiga. Juru bicara SDF menuding pasukan Turki menembakkan gas air mata terhadap kerumunan warga Kurdi yang menolak patroli itu.

Kementerian Pertahanan Turki mengatakan patroli ketiga dilakukan sepanjang rute sejauh 88 kilometer ke arah timur perbatasan Suriah.

CNN melansir milisi SDF dan YPG merupakan mitra militer AS dalam perang melawan kelompok teroris ISIS di Suriah. Penarikan mundur pasukan AS dari sana atas perintah Trump memicu kecaman keras dari Kongres AS.

Berita terkait

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 jam lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

1 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

1 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

1 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

1 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

2 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

2 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

3 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

3 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

4 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya