Bolivia Rusuh Terkait Sengketa Pemilu, Satu Tewas

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 8 November 2019 17:07 WIB

Massa pendukung dan anti-pemerintah Bolivia terlibat bentrok. Reuters

TEMPO.CO, La Paz – Bentrok massa terjadi antara kelompok pendukung dan oposisi pemerintah Bolivia pada Kamis malam, 7 November 2019.

Bentrok ini terjadi seiring pemimpin oposisi mencoba menekan Presiden Evo Morales untuk mundur pasca sengketa pemilu yang berlangsung Oktober 2019.

Luis Fernando Camacho, salah satu tokoh oposisi, terlihat turun ke jalan di ibu kota La Paz mendesak agar Morales segera mundur.

Dia membawa draf surat pengunduran diri Morales dan bertekad menyerahkannya langsung ke istana Presiden.

“Kita akan mengirim surat ini secara bersama. Surat ini bukan hanya dari Santa Cruz, ini dari seluruh rakyat Bolivia dan akan disetujui semua orang Bolivia karena kita semua ingin membangun negara demokrasi dan bebas,” kata Camacho saat berorasi seperti dilansir Reuters pada Kamis, 7 November 2019.

Advertising
Advertising

Camacho belum menjelaskan kapan surat itu bakal dikirimkan. Namun, pejabat pemerintah menganggap surat itu tidak penting dan akan dianggap sama seperti petisi lainnya.

Pemerintah juga mengecam aksi jalanan yang menimbulkan kerusuhan dengan sejumlah orang terluka serta satu orang tewas pada Rabu. Total tiga orang tewas dalam demonstrasi yang telah berlangsung selama beberapa pekan ini.

Surat Camacho itu menimbulkan kemarahan bagi massa pendukung pemerintah. Sebaliknya, massa oposisi semakin bertekad untuk melawan.

Puluhan ribu orang turun ke jalan pada Kamis malam dan terlibat bentrok antara massa pendukung dan anti-pemerintah di La Paz.

Di kota lain, unjuk rasa juga terjadi. Seorang pejabat wali kota ditangkap massa dan rambutnya dipotong paksa. Massa lalu melumuri pejabat ini dengan cat merah.

Morales menyalahkan kelompok oposisi yang dinilai sengaja memicu terjadinya tindak kekerasan dan kerusuhan. Dia mencoba menggalang dukungan di basisnya di area pedesaan di Cochabamba.

Secara terpisah, Wakil Presiden Alvaro Garcia menyerukan kepada Camacho dan salah satu rival kandidat Pilpres Carlos Mesa agar menghentikan tindak kekerasan dan menunggu hasil investigasi.

Saat ini, pemerintah Bolivia telah menunjuk sebuah lembaga independen Organization of American States atau OSA melakukan investigasi soal tudingan terjadinya kecurangan pemilu. Proses penghitungan suara sempat terhenti selama 24 jam, dan dilanjutkan dengan jumlah suara Morales meningkat drastis.

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

4 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

10 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

10 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

11 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

17 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

18 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

18 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

18 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

18 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

29 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya