Hong Kong Bersiap Hadapi Demonstrasi pasca Mahasiwa Tewas

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 8 November 2019 16:01 WIB

Petugas kepolisian anti huru hara menahan seorang demonstran wanita di sebuah mall di Tai Po, Hong Kong, 3 November 2019. Petugas kepolisian mengejar para demonstran hingga masuk ke dalam mall, yang menjadi perhatian para pengunjung pusat perbelanjaan tersebut. REUTERS/Tyrone Siu

TEMPO.CO, Hong Kong – Otoritas Hong Kong bersiap untuk menghadapi demonstrasi mahasiswa pada akhir pekan ini setelah seorang mahasiswa demonstran dinyatakan tewas pada Jumat pagi.

Alex Chow Tsz-lok, 22 tahun, merupakan mahasiswa ilmu komputer dari mahasiswa Hong Kong University of Science and Technology.

Dia dibawa ke rumah sakit Queen Elizabeth Hospital pada Senin dan dinyatakan meninggal pada Jumat pukul 8.09 pagi tadi.

Pihak universitas sedang menggelar upacara wisuda pada Jumat pagi. Pihak universitas menghentikan proses wisuda sejenak untuk mengumumkan kematian Chow sambil mengumumkan mengheningkan cipta.

“Pada Jumat malam, sejumlah sekolah berencana menggelar pawai di kawasan timur wilayah tempat tinggal kelar pekerja yaitu distrik Kwun Tong,” begitu salah satu bunyi pengumuman yang disebarkan demonstran seperti dilansir pada Jumat, 8 November 2019.

Advertising
Advertising

Generasi muda dan mahasiswa menjadi tulang punggung sejumlah aksi unjuk rasa di Hong Kong, yang berlangsung sejak Juni 2019.

Mereka menolak pengesahan RUU Ekstradisi, yang telah ditarik, dan meminta penerapan sistem demokrasi agar bisa memilih sendiri para pemimpinnya.

Warga Hong Kong menilai pemerintah Cina mencoba mengintervensi kehidupan politik di wilayah semi otonomi ini, yang diserahkan Inggris ke Cina pada 1997.

“Bebaskan Hong Kong, Revolusi Sekarang,” begitu bunyi spanduk yang dibawa sejumlah mahasiswa pada saat upacara wisuda pada Kamis, 7 November 2019.

Unjuk rasa kerap berlangsung rusuh dengan pembakaran sejumlah stasiun kereta api, perusakan fasilitas publik, dan vandalisme toko-toko di Hong Kong.

Demonstran juga melempar polisi dengan bom bensin dan memukuli petugas menggunakan tongkat besi.

Polisi membalas dengan menembakkan gas air mata, peluru karet dan tajam, hingga menggunakan meriam air atau water cannon saat menangani demonstrasi Hong Kong.

Berita terkait

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

1 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

1 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

2 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

2 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

2 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

3 hari lalu

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

3 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

3 hari lalu

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.

Baca Selengkapnya

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

5 hari lalu

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

KPU menilai Depok memiliki banyak kampus besar sehingga diharapkan mereka terlibat sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya