Kesepakatan Amerika - Kanada Soal Pengungsi Dikritik

Selasa, 5 November 2019 15:00 WIB

Sejumlah pekerja wanita bergantian berfoto selfie dengan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau saat menunggu kedatangan pengungsi asal Suriah tiba di bandara Internasional Pearson, Mississauga, 10 Desember 2015. REUTERS/Mark Blinch

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat akan menjadi negara yang tidak aman bagi para pengungsi. Hal itu diutarakan oleh sekelompok pengacara bagi pengungsi dan kelompok HAM di sebuah persidangan federal di Kanada, Senin, 3 November 2019 waktu setempat.

Tim pengacara pengungsi juga menilai kesepakatan Amerika Serikat - Kanada yang memaksa para pencari suaka mengajukan suaka ke Amerika Serikat lebih dulu, harus dicabut.

Amerika Serikat – Kanada terikat dalam sebuah kesepakatan bernama Safe Third Agreement. Di bawah kesepakatan ini, para pencari suaka harus mengajukan suaka di negara pertama kali mereka tiba.

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau berfoto selfie bersama dengan pekerja saat menunggu kedatangan pengungsi asal Suriah di bandara Internasional Pearson, Toronto, 10 Desember 2015. Ini merupakan kedatangan pertama pengungsi asal Suriah tiba di Kanada. REUTERS/Mark Blinch

Dikutip dari reuters.com Selasa, 5 November 2019, sekelompok pengacara untuk pengungsi mengatakan Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump tidak memiliki kualifikasi sebagai negara yang aman. Sedangkan kelompok-kelompok HAM, termasuk Amnesti Internasional dan Dewan Pengungsi Kanada mengaku kemungkinan bakal mengubah arah kerja sama terkait penanganan pengungsi pada kedua negara.

Advertising
Advertising

Dalam tiga tahun terakhir, lebih dari 50 ribu orang secara illegal melintasi perbatasan Kanada – Amerika Serikat untuk mengajukan permohonan suaka. Mereka berjalan di jalan-jalan yang kosong di sepanjang perbatasan terpanjang di dunia yang tidak dijaga. Beberapa pencari suaka mengatakan mereka mungkin akan tinggal di Amerika Serikat jika bukan karena retorika dan kebijakan imigrasi Trump.

Kanada berkeras ingin mempertahankan kesepakatan itu, bahkan memperluasnya. Sejak April 2018, Kanada telah mendorong kesepakatan ini diberlakukan di seluruh wilayah perbatasan Amerika Serikat – Kanada untuk mengurangi orang-orang bepergian melintansi perbatasan secara illegal.

Sebelumnya pada Senin, 4 November 2019, tim pengacara penggugat menyebut Kanada telah gagal meninjau status Amerika Serikat sebagai sebuah negara yang aman. Salah satu pengacara pengungsi, Andrew Brouwer, mengatakan para pencari suaka dikembalikan ke Amerika Serikat dan menjadi sasaran penahanan atau pengurungan selama berminggu-minggu dengan sedikit akses kekonsuleran.

Atas kritik tersebut, Juru bicara Menteri Imigrasi Kanada Ahmed Hussen belum mau berkomentar soal pengungsi ini. Sidang sesi dengar di pengadilan akan dilanjutkan pada Jumat mendatang dan pemerintah Kanada diharapkan menyampaikan pembelaan.

Berita terkait

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

2 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

3 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

3 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

6 jam lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

16 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

17 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

17 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

18 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

19 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

19 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya