Unjuk Rasa di Singapura Minta Warga Lokal Diprioritaskan

Senin, 4 November 2019 15:00 WIB

Warga negara Singapura melakukan unjuk rasa menentang kebijakan imigrasi pemerintah. Sumber: The Nation

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 300 - 400 orang di Singapura pada Minggu, 3 November 2019, melakukan unjuk rasa untuk memprotes kebijakan imigrasi pemerintah. Aksi protes dilakukan di sebuah taman di Singapura.

Kebijakan imigrasi yang baru diperkirakan akan diterbitkan menjelang pemilihan parlemen yang akan dilakukan pada 2020. Partai Aksi Rakyat (PAP) yang berkuasa sejak kemerdekaan Singapura pada 1965 mendapat hasil terburuk dalam pemilu 2011 lalu sebagian karena kekhawatiran pemilih terhadap imigrasi.

Sekitar 40 persen dari 5,7 juta jiwa populasi Singapura adalah imigran. Jumlah ini membuat beberapa warga negara asli frustrasi dan menuduh para imigran menjadi saingan mereka untuk memperoleh pekerjaan, perumahan dan sekolah.

“Warga Singapura, sudah saatnya membela hak-hak anda untuk mendapat pekerjaan yang lebih baik di negara kita sendiri,” tulis Gilberth Goh, penyelenggara unjuk rasa melalui dalam sebuah unggahan di Facebook, saat aksi itu berlangsung, seperti dikutip dari reuters Senin, 4 November.

Warga negara Singapura melakukan unjuk rasa menentang kebijakan imigrasi pemerintah. Sumber: Facebook/Gilbert Goh

Advertising
Advertising

Mereka yang berunjuk rasa menuntut agar pemerintah Singapura memprioritaskan masyarakat lokal dalam hal lapangan pekerjaan sebelum lowongan kerja itu diberikan kepada warga negara asing.

Poster berisi pesan-pesan termasuk keinginan kebijakan tenaga kerja di Singapura ditempatkan di Speaker’s Corner, situs yang diperuntukkan bagi banyak orang untuk menyuarakan pendapat mereka.

Para demonstran yang mengikuti unjuk rasa itu duduk di kursi-kursi plastik sambil mendengarkan orasi, beberapa ada yang sambil minum susu malt, sementara yang lainnya melambai-lambaikan bendera Singapura.

Unjuk rasa di Singapura sangat jarang terjadi. Setiap aksi protes memerlukan izin, bahkan untuk aksi demonstrasi sendiri.

Pemerintah Singapura sebenarnya telah memperketat arus masuk tenaga kerja asing dalam beberapa tahun terakhir.

Unjuk rasa pada hari Minggu kemarin menyusul viralnya sebuah video yang menunjukkan seorang lelaki keturunan India yang bersumpah pada seorang penjaga keamanan lokal berusia lanjut di kompleks kondominium akhir bulan lalu. Media sempat melaporkan pria itu adalah warga negara Singapura yang dinaturalisasi.

Kementerian perdagangan dan tenaga kerja Singapura belum memberikan tanggapan atas unjuk rasa itu karena lembaga itu tidak menanggapi permintaan komentar di luar jam kerja.

KANIA SUKU

Berita terkait

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura.

4 jam lalu

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura.

Singapura telah menerima lebih dari 664 ribu pengunjung Indonesia. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 33,8 persen dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

23 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

1 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

2 hari lalu

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

Berikut ini daftar sekolah kedinasan 2024 yang lulusannya bisa menjadi CPNS dan diberikan uang pensiun. Ada dari Kemenkeu hingga BMKG.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

2 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

2 hari lalu

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

2 hari lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

3 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya