Thailand Ingin ASEAN Sepakati Pakta RCEP

Senin, 4 November 2019 11:30 WIB

Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha, membuka KTT ASEAN di Ibu Kota Bangkok. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Thailand mendorong negara-negara anggota ASEAN untuk menandatangani pakta sementara RCEP selambatnya pada Februari 2020 demi menjadikan ASEAN sebagai blok perdagangan terbesar di dunia.

Dikutip dari reuters.com, Senin, 4 November 2019, pertemuan KTT ASEAN pada pekan ini di Ibu Kota Bangkok, Thailand, diharapkan menyelesaikan sejumlah negosiasi, diantaranya kelompok kemitraan komprehensif ekonomi regional atau RCEP yang beranggotakan 16 negara. Thailand dalam pernyataan terakhir yang dipublikasi pada Minggu, 3 November 2019, mengatakan ke-10 negara anggota ASEAN menyambut komitmen untuk menandatangani kesepakatan RCEP pada 2020.

“Ini akan secara signifikan berkontribusi pada sebuah pembukaan, inklusifitas dan mengatur sistem dagang internasional serta perluasan rantai perdagangan, “ tulis Thailand dalam keterangan.

Presiden Joko Widodo mendapat kaos jersey bernomor punggung 21 dari Presiden Gianni Infantino pada 2 November 2019 di sela-sela KTT ke - 35 ASEAN di Bangkok, Thailand. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

Keterangan yang disampaikan Kementerian Luar Negeri Cina menyebut negosiasi awal RCEP akan memberikan dasar integritas perekonomian Asia Timur. Sedangkan Perdana Menteri India Narendra Modi, tidak menyinggung soal RCEP di KTT ASEAN. India mensupali sepertiga dari PDB global dan hampir setengah dari populasi dunia. ASEAN berharap kesepakatan sementara bisa diumumkan pada Senin, 4 November 2019.

Advertising
Advertising

RCEP adalah organisasi perdagangan bebas antara sepuluh negara anggota PBB di kawasan Asia Tenggara dan enam mitranya. Negosiasi RCEP secara resmi diluncurkan pada November 2012. India telah mengutarakan kekhawatirannya terhadap potensi membanjirnya barang-barang dari Cina. Sumber di pemerintah India mengatakan pihaknya masih sulit menyetujui tuntutan baru yang dibuat pekan lalu.

Sebelumnya Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mengatakan 16 negara anggota RCEP sebaiknya mencapai kesepakatan pada tahun ini agar bisa menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi, perdagangan dan investasi.

Berita terkait

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

1 jam lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

7 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

19 jam lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

22 jam lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

1 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

3 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

3 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya