Nadia Murad: Banyak Militan ISIS Siap Gantikan Al-Baghdadi

Kamis, 31 Oktober 2019 21:00 WIB

Pemenang Nobel Perdamaian Nadia Murad berbicara di Sinjar, Irak.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Peraih penghargaan Nobel bidang perdamaian 2018, Nadia Murad, bereaksi positif atas kabar tewasnya Pemimpin kelompok radikal Islamic State (ISIS) Abu Bakr al-Baghdadi. Namun saat yang sama, Murad memperingatkan masih ada ribuan militan garis keras yang siap menggantikan posisi al-Baghdadi.

Dikutip dari aa.com.tr, Kamis, 31 Oktober 2019, Murad menyerukan agar dilakukan sejumlah upaya untuk memberantas para ekstrimisme dan menegakkan keadilan bagi mereka yang menciptakan kekhalifahan ISIS.

"Kami tidak ingin hanya melihat anggota ISIS seperti Baghdadi yang terbunuh, kami ingin melihat keadilan. Ada ribuan anggota ISIS yang bergabung dengan al-Baghdadi dan mereka terus melakukan apa yang dia (al-Baghdadi) lakukan," kata Murad

Gadis etnis Yazidi, Nadia Murad Basee, berbicara di depan sejumlah anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) di markas PBB di New York, 16 Desember 2015. REUTERS

Al-Baghdadi tewas ketika dalam posisi terpojok dalam sebuah operasi yang dilakukan Amerika Serikat di wilayah utara Suriah. Dia lalu meledakkan bom bunuh diri yang menempel ditubuhnya. Kematian al-Baghdadi diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Masih belum diketahui siapa yang mengambil alih komando ISIS setelah ditinggal al-Baghdadi.

Advertising
Advertising

"Ini bukan soal al-Baghdadi. Bagaimana dengan seluruh anggota ISIS lainnya. Bagaimana dengan mereka yang memperkosa kami, menjual kami, mereka masih mengurung perempuan-perempuan Yazidi dan anak-anak kami. Ada ribuan anggota ISIS seperti al-Baghdadi dan mereka siap melakukan apa yang dilakukan al-Baghdadi dan mereka tidak akan menyerah. Jadi kami ingin melihat lebih banyak upaya dan kami ingin melihat keadilan," kata Murad, di kantor PBB.

Murad adalah salah satu perempuan selamat korban perbudakan seks yang dilakukan oleh ISIS. Keberaniannya untuk berbicara ke publik tentang apa yang dialaminya membuatnya mendapat penghargaan Nobel bidang perdamaian tahun lalu.

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

9 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

28 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

29 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

38 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

38 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

40 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

40 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

41 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

41 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

41 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya