PM Boris Johnson Kembali Gagal Gelar Pemilu Dini Inggris

Selasa, 29 Oktober 2019 11:00 WIB

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara sebelum pemungutan suara mengenai kesepakatan Brexit yang dinegosiasikan ulang, perdebatan politik yang dijuluki "Super Saturday", di House of Commons di London, Inggris 19 Oktober 2019. [Parlemen Inggris / Jessica Taylor / Handout via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Boris Johnson kembali gagal menggelar pemilu dini pada Desember setelah RUU-nya ditolak oleh Parlemen Inggris.

Pemerintahan Johnson mengamankan 299 suara sementara 70 anggota parlemen menentang undang-undang pemilu dini, menurut laporan CNN, 29 Oktober 2019.

Untuk meloloskan usulannya, Perdana Menteri Johnson membutuhkan dua pertiga suara mayoritas Parlemen Inggris, atau total 434 suara. Jika lolos maka pemilu dini bisa digelar di bawah rancangan undang-undang Fixed Term Parliaments Act.

RUU yang hanya terdiri dari satu baris, mengatakan bahwa "terlepas dari UU Parlemen Tetap (FTPA), pemilihan akan diadakan pada 12 Desember."

Sementara Reuters melaporkan, kepergian Inggris dari Uni Eropa yang dijadwalkan 31 Oktober hampir pasti akan ditunda, dengan politisi Inggris masih berdebat tentang bagaimana, kapan atau bahkan apakah perceraian harus terjadi.

Advertising
Advertising

Johnson, yang dengan keras berjanji untuk memberikan Brexit pada 31 Oktober, telah berulang kali menuntut pemilihan untuk mengakhiri apa yang ia gambarkan sebagai kebuntuan politik yang melemahkan kepercayaan publik dengan mencegah hasil Brexit.

Tetapi upaya ketiganya untuk mengadakan pemilihan umum hanya mengumpulkan 299 suara di parlemen, kurang dari 424 atau dua pertiga yang dia butuhkan.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara di House of Commons di London, Inggris 3 September 2019.[UK Parliament/Jessica Taylor/Handout via REUTERS]

Setelah pemungutan suara, Johnson mengatakan dia akan mencoba lagi, dengan rute legislatif yang hanya membutuhkan mayoritas sederhana.

"Kami tidak akan membiarkan kelumpuhan ini berlanjut dan, dengan satu atau cara lain, kami harus melanjutkan langsung ke pemilihan," kata Johnson kepada parlemen. "Parlemen tidak bisa lagi menyandera negara ini."

Untuk mengikuti rute ini, Johnson akan membutuhkan dukungan dari partai-partai oposisi seperti Partai Nasional Skotlandia (SNP) dan Demokrat Liberal.

Kedua partai telah mendorong untuk pemilihan 9 Desember, bertujuan untuk memastikan bahwa Johnson tidak dapat mencoba lagi untuk mempercepat kesepakatan perceraiannya.

Editor politik BBC mengatakan kantor Boris Johnson telah mengkonfirmasi bahwa pemerintah tidak akan membawa kesepakatan itu kembali ke parlemen, yang berpotensi membuka jalan bagi SNP dan Demokrat Liberal untuk mendukung pemilu dini pada tanggal 12 Desember yang diharapkan Boris Johnson.

Berita terkait

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

18 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

Berkampanye Pro-Palestina, Politisi Inggris Ini Menangkan Kursi Parlemen

58 hari lalu

Berkampanye Pro-Palestina, Politisi Inggris Ini Menangkan Kursi Parlemen

Setelah menjalankan kampanye pro-Palestina, politisi veteran ini berhasil memenangi hati banyak komunitas muslim di Rochdale, Inggris.

Baca Selengkapnya

Survei: 54 Persen Warga Inggris Menilai Brexit Berdampak Negatif ke Ekonomi Negara

1 Januari 2024

Survei: 54 Persen Warga Inggris Menilai Brexit Berdampak Negatif ke Ekonomi Negara

Hasil sebuah survei menemukan Brexit dianggap telah berdampak negatif secara keseluruhan pada perekonomian negara.

Baca Selengkapnya

Anggota Parlemen Inggris Serukan Liga Premier Kurangi Volume Iklan Perjudian

21 Desember 2023

Anggota Parlemen Inggris Serukan Liga Premier Kurangi Volume Iklan Perjudian

Pengurangan volume iklan perjudian di Liga Premier untuk meminimalkan paparannya terhadap anak-anak.

Baca Selengkapnya

Politikus Partai Buruh Bawa Kasus Pengurangan 10 Poin Everton ke Parlemen Inggris

21 November 2023

Politikus Partai Buruh Bawa Kasus Pengurangan 10 Poin Everton ke Parlemen Inggris

Anggota Parlemen Inggris Ian Byrne mengatakan pengurangan 10 poin Everton tidak adil dan tingkat sanksinya tidak memiliki dasar.

Baca Selengkapnya

Investigasi Covid-19 di Inggris: Sunak Pernah Mengatakan Biarkan Orang Mati daripada Lockdown

21 November 2023

Investigasi Covid-19 di Inggris: Sunak Pernah Mengatakan Biarkan Orang Mati daripada Lockdown

Rishi Sunak dikutip mengatakan pemerintah seharusnya "membiarkan orang mati" selama pandemi COVID-19 daripada memberlakukan lockdown

Baca Selengkapnya

Eks PM Inggris Boris Johnson Yakin Putin Bunuh Bos Wagner

29 Agustus 2023

Eks PM Inggris Boris Johnson Yakin Putin Bunuh Bos Wagner

Putin disebut membunuh Bos Wagner Yevgeny Prigozhin. Eks PM Inggris Boris Johnson yakin pembunuhan Prigozhin atas perintah Putin.

Baca Selengkapnya

Surat Pengunduran Diri Anggota Parlemen Kecam Rishi Sunak Habis-habisan

27 Agustus 2023

Surat Pengunduran Diri Anggota Parlemen Kecam Rishi Sunak Habis-habisan

Anggota parlemen Inggris Nadine Dorries menyampaikan serangan pedas terhadap PM Rishi Sunak dalam surat pengunduran dirinya secara resmi.

Baca Selengkapnya

Pelancong Inggris Gagal Liburan ke Spanyol karena Aturan Paspor, Rugi Puluhan Juta

23 Agustus 2023

Pelancong Inggris Gagal Liburan ke Spanyol karena Aturan Paspor, Rugi Puluhan Juta

Sebelum Brexit, pelancong Inggris tak perlu aturan paspor yang dikeluarkan dalam 10 tahun terakhir untuk memasuki negara-negara Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Boris Johnson Diminta ke Rumah Sakit Jiwa, Banjir Melanda Korea Selatan

17 Juli 2023

Top 3 Dunia: Boris Johnson Diminta ke Rumah Sakit Jiwa, Banjir Melanda Korea Selatan

Top 3 dunia adalah eks presiden Rusia meminta Boris Johnson diperiksa, banjir di Korea Selatan hingga pembakaran Taurat batal.

Baca Selengkapnya