Milisi Kurdi Tuding Militer Turki Serang Tiga Desa di Suriah

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 25 Oktober 2019 13:51 WIB

Asap membubung usai serangan yang dilancarkan pemberontak Suriah pro-Turki di atas kota Ras al Ain, Suriah, 16 Oktober 2019. Perang antara milisi pemberontak Suriah pro-Turki dengan pasukan Kurdi Suriah kembali pecah sejak militer AS menarik diri dari perbatasan. REUTERS/Murad Sezer

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Demokratik Suriah atau SDF yang mayoritas berasal dari etnis Kurdi menuduh militer Turki melancarkan serangan darat besar, yang menarget tiga desa di Suriah timur laut pada Kamis, 24 Oktober 2019.

Namun, otoritas Rusia mengatakan rencana perdamaian pekan ini berjalan lancar.

Berdasarkan rencana yang disetujui Presiden Turki, Tayyip Erdogan, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, pasukan Kurdi Suriah akan mundur lebih dari 30 kilometer dari perbatasan Suriah dan Turki.

Rusia mengatakan akan mengirim lebih banyak polisi militer dan peralatan berat untuk membantu merealisasikan kesepakatan itu. Kesepakatan ini telah mendorong Trump untuk mencabut sanksi terhadap Turki dan membuat Erdogan menuai pujian di media Turki.

Milisi SDF mengatakan pasukan Turki telah menyerang tiga desa di luar wilayah proses gencatan senjata, yang memaksa ribuan warga sipil melarikan diri.

Advertising
Advertising

“Terlepas dari komitmen pasukan kami terhadap putusan gencatan senjata dan penarikan pasukan dari seluruh wilayah gencatan senjata, Turki dan faksi teroris yang bersekutu masih melanggar proses gencatan senjata. Pasukan kami masih bentrok,” begitu pernyataan dari milisi SDF sekaligus mendesak campur tangan AS untuk menghentikan pertempuran baru.

Kementerian Pertahanan Turki tidak mengomentari laporan SDF tetapi mengatakan bahwa lima personel militer terluka dalam serangan oleh milisi YPG, yang merupakan unit militer dari etnis Kurdi Suriah, di sekitar perbatasan Kota Ras al Ain, yang dekat dengan tiga desa itu.

Seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat mengatakan pada Kamis bahwa Washington berkomitmen memperkuat posisi militer di Suriah dengan tambahan aset militer. Ini menjadi salah satu tanda bahwa AS tidak akan mengakhiri rencana penarikan penuh dari Suriah tetapi menambah kemampuan pasukan Amerika yang tersisa di negara itu.

Utusan khusus Amerika Serikat untuk Suriah, Geir Pedersen, mengatakan gencatan senjata tampaknya berlaku secara umum ketika kekuattan-kekuatan besar berkumpul di Jenewa menjelang pertemuan pertama Komite Konstitusi Suriah pada pekan depan.

Secara terpisah, Erdogan juga mengatakan Turki telah setuju dengan Rusia untuk mempertahankan “pos pengamatan” di bagian barat laut Manbij Suriah.

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

14 jam lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

20 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

23 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

1 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

1 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

1 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

2 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya