Trump Cabut Sanksi Ekonomi Atas Turki, Alasannya?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 24 Oktober 2019 10:31 WIB

Presiden Donald Trump memberikan pernyataannya di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 13 April 2018. Donald Trump mengatakan menurutnya rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad bertanggung jawab untuk itu. (AP Photo/Susan Walsh)

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengakhiri sanksi terhadap Turki pada Rabu, 23 Oktober 2019.

Trump juga menyatakan mengakhiri keterlibatan militer AS dalam perang tak berkesudahan di Suriah seiring masuknya pasukan Turki dan Rusia ke wilayah yang dikuasai sebelumnya oleh pasukan AS dan milisi Kurdi.

“Biarkan orang lain yang bertempur di atas pasir berdarah ini,” kata Trump dalam pidato di Gedung Putih, yang secara resmi menyerahkan kekuasaan di Suriah Utara ke Ankara dan meningkatkan perang Moskow di Suriah, seperti dilansir Channel News Asia pada Kamis, 24 Oktober 2019.

Trump mengatakan mencabut sanksi ekonomi terhadap Turki karena gencatan senjata yang disepakati di Suriah utara berlangsung. Sebelumnya, militer Turki menginvasi wilayah ini hingga 30 kilometer ke dalam area Suriah untuk mengusir milisi Kurdi dari area ini.

Trump menyebut gencatan senjata ini sebagai teroboson besar.

Advertising
Advertising

Trump juga menyebut milisi Kurdi merasa senang dengan perkembangan ini. Pimpinan Kurdi sebelumnya menuding AS berkhianat karena meninggalkan mereka sehingga mudah diserang Turki.

Trump mengatakan komandan pasukan Kurdi di wilayah Suriah utara, Mazloum Abdi, telah menyampaikan pesan merasa sangat senang.

Dalam cuitan lewat juru bicara pada Rabu kemarin, Mazloum mengucapkan terima kasih atas upaya Trump menghentikan serangan brutal pasukan Turki dan kelompok jihad terhadap warganya.

Secara terpisah, NATO menggelar pertemuan menteri pertahanan pada Rabu pekan ini. Jerman mengajukan proposal zona aman di kawasan Suriah utara mirip dengan proposal Turki.

Soal ini, Duta Besar Asuntuk NATO, Kay Bailey Hutchinson, mengatakan Eropa harus menyediakan pasukan dan bukan AS.

Hutchinson juga menyerukan penyelidikan mengenai kemungkinan kejahatan perang terjadi selama serangan militer Turki. Soal ini, utusan AS untuk Suriah, James Jeffrey, mengatakan kepada anggota Kongres bahwa ada indikasi bukti terjadinya kejahatan perang saat invasi militer Turki terjadi.

Namun, seorang pejabat senior AS mengatakan tidak ada indikasi militer Turki menyerang populasi lokal seperti yang dikhawatirkan.

Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan kepada Mazloum bahwa warga sipil Kurdi tidak perlu meninggalkan rumahnya. Ini menanggapi tudingan Turki melakukan pembersihan area ini dari warga Kurdi.

Soal keputusan Trump ini, tokoh Partai Republik, Mitt Romney, menyesalkannya.

“Tidak terpikirkan Turki tidak akan menerima konsekuensi atas tindakan buruk yang bertentangan dengan kepentingan AS dan teman-teman kita,” kata Romney.

Namun, Trump berkukuh perpindahan kekuasaan di Suriah utara dari AS kepada Turki dan Rusia ini sebagai pemenuhan janji kampanye yaitu menarik AS dari konflik sektarian dan kesukuan yang telah berlangsung lama.

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

8 jam lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

11 jam lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

13 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

17 jam lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

19 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

21 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

21 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

1 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya