Konvoi Pasukan AS Dilempari Tomat Saat Keluar dari Suriah

Rabu, 23 Oktober 2019 05:00 WIB

Konvoi kendaraan AS terlihat setelah menarik diri dari Suriah utara, di pinggiran Dohuk, Irak, 21 Oktober 2019. Pasukan AS menyeberang ke Irak awal Senin (21 Oktober), bagian dari penarikan dari Suriah timur laut yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump yang membuka jalan bagi pasukan Turki untuk melancarkan serangan terhadap pejuang Kurdi di daerah tersebut. REUTERS / Ari Jalal

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan truk militer yang mengangkut pasukan AS yang mundur dari Suriah menuju Irak, dilempari oleh tomat dan kentang oleh warga Kurdi.

Personel AS, yang memerangi kelompok teror bersama dengan Pasukan Demokratik Suriah yang dipimpin Kurdi, sebagian besar akan ditempatkan kembali di Irak barat, kata Menteri Pertahanan AS Mark Esper.

Sementara beberapa pasukan AS akan tetap sementara di Suriah untuk melindungi ladang minyak dari ISIS. Ini merupakan langkah nyata dari pernyataan Presiden Donald Trump pekan lalu bahwa ia akan membawa semua pasukan Amerika yang ditempatkan di Suriah "kembali ke tanah air", seperti dikutip dari CNN, 22 Oktober 2019.

Pada Senin, Esper mengatakan telah ada diskusi tentang menjaga pasukan AS di Suriah utara lebih lama tetapi belum ada rencana militer yang disampaikan kepada Presiden Trump.

Sementara 100 lebih kendaraan militer Amerika Serikat meninggalkan wilayah Kurdi Suriah pada Senin pagi, menurut laporan New York Times.

Advertising
Advertising

Warga melemparkan batu dan kentang ke konvoi saat melaju melalui Qamishli, sebuah kota besar di wilayah yang dikuasai Kurdi. Dalam video yang diunggah secara online oleh outlet berita Kurdi setempat, ANHA Hawar, orang-orang yang melemparkan kentang ke kendaraan lapis baja berteriak "No America" dan "America pembohong," dalam bahasa Inggris.

"Orang Amerika melarikan diri seperti tikus," seorang pria terdengar berteriak dalam video.

Penarikan pasukan Amerika oleh Presiden Trump dari wilayah tersebut, yang membuka jalan bagi Turki untuk menyerang pasukan Kurdi, telah mendorong Partai Republik dan Demokrat AS menuduhnya telah meninggalkan sekutu Amerika Serikat. Koalisi milisi Kurdi Suriah, Amerika dan pasukan asing lainnya telah berperang melawan ISIS di Suriah timur laut sejak 2014.

Penarikan itu telah secara drastis mengurangi pengaruh Amerika di Suriah, menyerahkan lebih banyak kontrol dan pengaruh kepada pemerintah Suriah, Rusia dan Iran. Penarikan juga menimbulkan kekhawatiran akan kebangkitan kembali ISIS, kelompok ekstrimis yang pernah menguasai suatu wilayah di Irak dan Suriah sebesar Inggris.

Beberapa Kurdi Suriah melihat penarikan itu sebagai pengkhianatan, karena telah memungkinkan pasukan pimpinan Turki untuk menginvasi daerah itu dan berpotensi memaksa Kurdi dari tanah leluhur mereka.

"Akan ada pembersihan etnis orang-orang Kurdi dari Suriah, dan pemerintah Amerika akan bertanggung jawab untuk itu," kata Mazlum Kobani, yang pasukan pimpinan Kurdi melawan ISIS di Suriah, mengatakan pada Ahad.

Pejabat Turki mengatakan kampanye mereka hanya menargetkan milisi Kobani, bukan Kurdi Suriah pada umumnya. Lebih dari 200 warga sipil Suriah telah tewas sejak invasi dimulai, sementara setidaknya 20 tewas dalam serangan balasan Kurdi di Turki selatan. Lebih dari 170.000 orang telah mengungsi, menurut perkiraan Komite Palang Merah Internasional.

Hingga bulan ini, Suriah timur laut sebagian besar berada di bawah kendali Pasukan Demokratik Suriah, milisi yang dipimpin Kurdi yang telah menggunakan kekacauan perang saudara delapan tahun untuk membangun wilayah otonom, yang beroperasi secara independen dari kedua pemerintah pusat di Damaskus dan milisi pemberontak Arab Suriah.

Kampanye yang dipimpin Amerika melawan ISIS memungkinkan pasukan Kurdi untuk memperluas wilayahnya dan mengambil alih pemerintahan tanah yang diambil dari para ekstremis.

Tetapi kantong wilayah yang diduduki Kurdi dan didukung AS sepanjang perbatasan Turki-Suriah menjadi sumber kecemasan besar bagi pemerintah Turki, yang menganggap milisi Kurdi sebagai ancaman bagi keamanan nasional.

Berita terkait

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

4 hari lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

4 hari lalu

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

Erdogan mengatakan lebih dari 1.000 anggota Hamas dirawat di rumah sakit di Turki.

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

4 hari lalu

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

Pada 13 Mei 1981, Mehmet Ali Agca menembak Paus Yohanes Paulus II di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Kilas balik peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Profil Chora, Sebuah Gereja Kuno yang Diubah Erdogan Menjadi Masjid

5 hari lalu

Profil Chora, Sebuah Gereja Kuno yang Diubah Erdogan Menjadi Masjid

Presiden Erdogan mengubah gereja kuno Chora menjadi masjid, sebuah langkah yang dikritik oleh dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

14 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

15 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

15 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

15 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

15 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

15 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya