Turki dan Kurdi Saling Tuduh Langgar Gencatan Senjata

Minggu, 20 Oktober 2019 14:00 WIB

Kendaraan militer Turki bergerak di jalan dekat kota perbatasan Turki, Ceylanpinar, provinsi Sanliurfa, Turki, 18 Oktober 2019. [REUTERS / Stoyan Nenov / File Photo]

TEMPO.CO, Jakarta - Turki dan Kurdi saling tuduh masing-masing pihak melanggar gencatan senjata di Suriah.

Pada Sabtu kemarin masih terjadi pertempuran antara milisi Kurdi dan milisi dukungan Turki di kota perbatasan Suriah, Ras al-Ain.

Kedua pihak saling menuduh melanggar gencatan senjata yang ditengahi AS, dua hari setelah Turki setuju untuk memberikan pasukan Kurdi 120 jam untuk mundur dari perbatasan Turki-Suriah, untuk memungkinkan Ankara membentuk wilayah yang disebutnya "zona aman".

Dikutip dari Al Jazeera, 20 Oktober 2019, Kementerian Pertahanan Turki mengatakan pada Sabtu tentaranya mematuhi gencatan senjata namun menjadi sasaran serangan.

Kementerian itu mengatakan telah ada 14 serangan provokatif dari para milisi Kurdi dalam 36 jam terakhir, 12 di antaranya di kota Ras al-Ain, yang telah dikepung oleh milisi Suriah pro Turki selama beberapa hari.

Advertising
Advertising

Dilaporkan milisi Kurdi menggunakan mortir, roket, senjata anti-pesawat dan senjata berat anti-tank dalam serangan itu. Kementerian mengatakan Ankara berkoordinasi dengan Washington untuk memastikan gencatan senjata.

Sementara Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi menuduh balik dengan mengatakan ada serangan oleh pasukan Suriah yang pro-Turki di Ras al-Ain dan personel medis tidak dapat memasuki kota.

Komandan SDF mengatakan tentara Turki dan milisi sekutu juga menghalangi orang untuk meninggalkan Ras al-Ain.

"Turki mencegah penarikan dari daerah Ras al-Ain, mencegah keluarnya pasukan kami, yang terluka dan warga sipil," Mazloum Abdi, kepala SDF.

Seorang pejabat senior Turki membantah bahwa Ankara menghalangi penarikan mereka dan menyebut klaim itu sebagai informasi palsu.

Abdi juga mengatakan AS tidak melakukan cukup banyak hal untuk memaksa Turki mematuhi perjanjian tersebut.

"Jika tidak ada komitmen, kami akan mempertimbangkan apa yang terjadi pertandingan antara Amerika dan Turki, di satu sisi mencegah penarikan pasukan sementara di sisi lain mengklaim pasukan kami tidak mundur," kata Abdi.

Dikutip dari Reuters, Presiden Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Sabtu Turki akan melanjutkan serangannya ke Suriah timur laut dan menghancurkan kepala teroris, jika kesepakatan dengan Washington mengenai penarikan Kurdi dari daerah itu tidak sepenuhnya dilaksanakan.

"Jika berhasil, maka itu akan berhasil. Jika tidak, kami akan terus menghancurkan para kepala teroris begitu 120 jam (gencatan senjata) berakhir," kata Erdogan kepada para pendukung di provinsi Turki tengah, Kayseri.

"Jika janji-janji yang dibuat kepada kita tidak ditepati, kita tidak akan menunggu seperti yang kita lakukan sebelumnya dan kita akan melanjutkan operasi yang tertinggal begitu waktu yang kita tetapkan telah habis," katanya.

Asap membubung usai serangan yang dilancarkan pemberontak Suriah pro-Turki di atas kota Ras al Ain, Suriah, 16 Oktober 2019. Perang antara milisi pemberontak Suriah pro-Turki dengan pasukan Kurdi Suriah kembali pecah sejak militer AS menarik diri dari perbatasan. REUTERS/Murad Sezer

Turki menganggap YPG, komponen utama Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi, sebagai kelompok teroris karena kaitannya dengan pemberontak Kurdi di Turki tenggara.

Kesepakatan mengejutkan untuk menunda serangan militer Turki di Suriah bergantung pada permintaan Erdogan bahwa Washington menyetujui batas waktu pada setiap gencatan senjata, kata seorang pejabat senior Turki pada Jumat.

Kesepakatan itu bertujuan untuk membendung krisis kemanusiaan, yang mengusir 200.000 warga sipil di kawasan itu, dan meredakan kekhawatiran keamanan terhadap ribuan tawanan ISIS yang dijaga oleh YPG, yang menjadi sasaran serangan Turki.

Zona aman yang direncanakan akan berjarak 32 km ke Suriah. Erdogan mengatakan pada hari Jumat bahwa zona aman akan membentang sekitar 440 km dari barat ke timur di sepanjang perbatasan, meskipun utusan khusus AS untuk Suriah mengatakan perjanjian itu mencakup wilayah yang lebih kecil di mana pasukan Turki dan milisi Kurdi bertempur.

Berita terkait

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

1 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

3 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

6 jam lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

2 hari lalu

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

Israel sedang membangun 'jaringan kompleks' pos pemeriksaan untuk mencegah pria Palestina 'usia militer' melarikan diri dari serangan Rafah

Baca Selengkapnya

Antony Blinken kepada Hamas: Terima Saja Proposal Israel yang 'Luar Biasa Murah Hati'

3 hari lalu

Antony Blinken kepada Hamas: Terima Saja Proposal Israel yang 'Luar Biasa Murah Hati'

Menlu AS Antony Blinken mendesak Hamas untuk segera menerima proposal Israel yang terbaru dan "sangat murah hati" untuk melakukan gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

3 hari lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

3 hari lalu

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

Sumber di Hamas mengatakan tak ada masalah dalam proposal gencatan senjata yang diajukan Israel.

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

3 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

5 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

5 hari lalu

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

Hamas pada Sabtu, 27 April 2024, mengkonfirmasi telah menerima proposal dari Israel untuk gencatan senjata.

Baca Selengkapnya