Profesor Oxford University Diduga Jual Artefak Kuno ke Perusahaan

Minggu, 20 Oktober 2019 06:30 WIB

Koleks manuskrip kuno Oxyrhynchus Papyri di Oxford University.[classics.ox.ac.uk]

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang profesor Oxford University diduga mencuri dan menjual fragmen artefak naskah kuno ke perusahaan seni dan kerajinan Hobby Lobby.

Fragmen-fragmen tersebut berasal dari naskah kuno Oxyrhynchus Papyri, koleksi berharga lebih dari setengah juta keping papirus dan perkamen yang berasal dari abad ketiga sebelum masehi sampai ketujuh masehi. Fragmen ditemukan di Mesir oleh dua arkeolog di akhir abad ke-19. Koleksi ini dipamerkan di Universitas Oxford dan diawasi oleh Masyarakat Eksplorasi Mesir di London.

Menurut laporan New York Times, 19 Oktober 2019, tiga belas fragmen dari koleksi tersebut ditemukan di Museum of the Bible, sebuah lembaga Washington yang didirikan oleh pemilik Kristen Avengelis Hobby Lobby, keluarga Green.

Egypt Exploration Society memulai penyelidikan pada bulan Juni setelah direktur museum Alkitab merilis salinan kontrak 2013 yang telah dihapus antara profesor, Dr. Dirk Obbink, dan toko Hobby Lobby untuk penjualan enam barang, termasuk empat barang yang diduga berasal dari koleksi Oxyrhynchus.

Investigasi tiga bulan menuduh Profesor Obbink, anggota departemen klasik Universitas Oxford, mengambil fragmen kuno Alkitab tanpa izin dan diam-diam menjualnya ke Hobby Lobby dalam transaksi dari 2010 hingga 2013. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Selasa, Egypt Exploration Society mengatakan bahwa Obbink telah menjual 11 fragmen yang kemudian berakhir di Museum of the Bible.

Advertising
Advertising

Dua barang lainnya di Museum of the Bible yang ditemukan dari koleksi Oxyrhynchus dijual ke Hobby Lobby oleh seorang pedagang barang antik di Israel, kata juru bicara museum pada Rabu. "Keadaan pasti bagaimana barang-barang itu dipindahkan dari Oxford ke Israel tidak diketahui oleh kami," kata juru bicara itu, Heather Cirmo.

Menurut Egypt Exploration Society, kartu katalog dan foto-foto untuk sebagian besar dari 13 fragmen hilang, tetapi kelompok itu mengatakan bahwa mereka memiliki catatan cadangan yang memungkinkannya untuk mengidentifikasi teks yang hilang dan tidak dipublikasikan.

Profesor Obbink, seorang Amerika, meraih gelar Ph.D. dari Stanford University dan merupakan salah satu penerima beasiswa MacArthur pada tahun 2001. Sejauh ini ia belum menanggapi klaim tersebut.

Tahun lalu, Profesor Obbink mengatakan kepada The Daily Beast bahwa tidak benar ia telah mencoba menjual sebagian dari bab pertama Injil Markus, yang berasal dari abad kedua atau awal ketiga, kepada keluarga Green.

Langkah diambil pada bulan Juni untuk mencegah Profesor Obbink mendapatkan akses ke koleksi Oxyrhynchus setelah kontraknya dengan Hobby Lobby terungkap.

Tetapi Stephen Rouse, seorang juru bicara Oxford University, pada Rabu mengatakan bahwa profesor itu masih dipekerjakan oleh universitas.

Rouse mengatakan universitas tersebut bekerja dengan Egypt Exploration Society dan juga sedang melakukan penyelidikan internalnya sendiri.

Meskipun Museum of the Bible menyatakan bahwa barang-barang tersebut diperoleh oleh Hobby Lobby dengan cara legal, lembaga itu mengatakan sedang membuat pengaturan untuk mengembalikan artefak.

Kepala kurator museum, Dr. Jeffrey Kloha, mengatakan lembaga tersebut bekerja sama dengan Egypt Exploration Society dan telah berbagi semua dokumentasi yang relevan.

Perusahaan ritel barang seni dan antik Hobby Lobby pernah bermasalah pada 2010 ketika membeli koleksi 5.500 tablet tanah liat kuno dari Irak seharga US$ 1,6 juta (Rp 22,7 miliar) dari dealer yang tidak disebutkan namanya. Jaksa federal di Amerika Serikat mengajukan keluhan yang mengklaim pembelian telah selesai meskipun bermasalah, dan mengatakan bahwa artefak tersebut telah diselundupkan ke Amerika Serikat dari Irak.

Berita terkait

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

1 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

3 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

British Museum Dituduh Tak Mau Kembalikan Artefak yang Dijarah dari Ethiopia

26 hari lalu

British Museum Dituduh Tak Mau Kembalikan Artefak yang Dijarah dari Ethiopia

British Museum berstatus dalam penyidikan setelah diadukan menyembunyikan artefak-artefak yang disucikan umat kristen Ethiopia.

Baca Selengkapnya

Dua Profesor Ekonomi dan Bisnis Universitas Prasetiya Mulya Dikukuhkan

52 hari lalu

Dua Profesor Ekonomi dan Bisnis Universitas Prasetiya Mulya Dikukuhkan

Pengukuhan kedua profesor berlangsung pada Selasa, 5 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

D'Professor Band, Cerita Guru Besar di Unair yang Ingin Bagikan Kegembiraan

59 hari lalu

D'Professor Band, Cerita Guru Besar di Unair yang Ingin Bagikan Kegembiraan

Seluruh anggotanya adalah Guru Besar Unair, baik dosen maupun alumni dari Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG).

Baca Selengkapnya

Profesor BRIN Sebut Alih Fungsi Lahan Hijau ke Industri Menjadi Pemicu Puting Beliung di Rancaekek

24 Februari 2024

Profesor BRIN Sebut Alih Fungsi Lahan Hijau ke Industri Menjadi Pemicu Puting Beliung di Rancaekek

Fenomena cuaca ekstrem seperti puting beliung sangat sulit diprediksi kapan terjadinya di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ramai Guru Besar Kritisi Pemerintahan Jokowi, Tak Mudah Raih Gelar Profesor Berikut Syarat dan Kewajibannya

10 Februari 2024

Ramai Guru Besar Kritisi Pemerintahan Jokowi, Tak Mudah Raih Gelar Profesor Berikut Syarat dan Kewajibannya

Guru besar dan civitas akademika dari puluhan universitas terus kritisi pemerintahan Jokowi. Apa syarat dan kewajiban profesor?

Baca Selengkapnya

Petisi Bulaksumur Disebut Partisan, Prof Koentjoro: Saya Marah Besar, Ada 250 Guru Besar UGM Terlibat dalam Diskusi Ini

6 Februari 2024

Petisi Bulaksumur Disebut Partisan, Prof Koentjoro: Saya Marah Besar, Ada 250 Guru Besar UGM Terlibat dalam Diskusi Ini

Ketua Dewan Guru UGM Prof Koentjoro membantah Petisi Bulaksumur yang digagas tak kurang dari 250 guru besar sebagai partisan. Ia marah.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi

Baca Selengkapnya

Ratusan Tempat Bersejarah di Gaza Hancur dalam Serangan Israel

23 Januari 2024

Ratusan Tempat Bersejarah di Gaza Hancur dalam Serangan Israel

Sekitar 60 persen dari tempat-tempat bersejarah di Gaza mengalami kerusakan atau benar-benar hancur dalam serangan Israel.

Baca Selengkapnya