Penceramah Zakir Naik Kritik Lembaga Investigasi India

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 16 Oktober 2019 18:01 WIB

Zakir Naik, ulama asal India. Sumber: theweek.in

TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Penceramah kontroversial Zakir Naik mengritik Lembaga Investigasi Nasional India atau NIA terkait pernyataan pejabat lembaga itu bahwa mayoritas pendukung kelompok teroris Islamic State yang tertangkap mengalami radikaliasi setelah menonton video ceramahnya.

Naik juga menuding NIA membuat pernyataan tidak bermutu mengenai dirinya tanpa didukung bukti meskipun telah bertahun-tahun menyelidikinya.

“NIA dan Central Bureau of Investigation dan polisi menghabiskan waktu tiga tahun menginvestigasi ribuan video saya, pidato dan naskah tercetak, tapi belum bisa menunjukkan satu pernyataan dari video atau naskah tertulis yang menyatakan saya mempromosikan tindak kekerasan,” kata Naik seperti dilansir Free Malaysia Today pada Rabu, 16 Oktober 2019.

Zakir Naik menanggapi adanya penangkapan 127 orang di India, yang dituding terlibat aktivitas terorisme. Menurut Naik, tudingan bahwa orang-orang itu terkait dengan dirinya sebagai kebohongan.

FMT melansir pada Senin, 14 Oktober 2019 bahwa mayoritas dari 127 orang yang ditangkap di berbagai daerah di India terkait dengan IS dan menjadi radikal setelah menonton video berisi pidato Naik.

Advertising
Advertising

Inspektur Jenderal NIA, Alok Mitta, mengatakan itu sebabnya lembaga itu menyelidiki kasus terkait Naik dan orang-orang lain.

Namun, Naik mengatakan mengikuti akun orang lain di sosial media tidak berarti orang itu teroris. “Kalau konten bisa disebut begitu, yang tidak ada dalam kasus ini,” kata Naik.

Naik juga menuding NIA berbohong dengan sengaja kepada publik mengenai masalah ini. Menurut dia, para individu yang ditangkap terpengaruh oleh alasan lain atau orang lain.

“Jika pembicaraan saya menghasilkan teroris, dan saya punya sekitar 200 juta pengikut, percayalah, mereka tidak akan hanya berjumlah sedikit. Jumlahnya akan ribuan hingga jutaan orang,” kata Naik.

Naik memiliki status penduduk tetap di Malaysia. Dia juga mengundang Mitta untuk mengunjunginya di sana jika membutuhkan klarifikasi lebih lanjut.

“Saya dapat menerimanya di Malaysia kapan saja dan meluruskan semua konsepsi keliru tentang saya,” kata Zakir Naik. “Apakah Mitta menerima undangan ini atau tidak, saya minta NIA menghentikan upaya perburuan penyihir.”

Berita terkait

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

18 jam lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

18 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

1 hari lalu

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

1 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

1 hari lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

1 hari lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

1 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

2 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

2 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

2 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya