Pidato Carrie Lam di Parlemen Hong Kong Disoraki

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 16 Oktober 2019 14:55 WIB

Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam bertemu publik selama dialog di Stadion Queen Elizabeth di Wan Chai, 26 September 2019.[Winson Wong/South China Morning Post]

TEMPO.CO, Hong Kong – Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, mengakhiri pidato kebijakan publik tahunan pada Rabu, 16 Oktober 2019 karena sejumlah anggota parlemen meneriakinya.

Ini pertama kali terjadi pidato seorang kepala eksekutif terhenti di parlemen di kota yang dikontrol oleh Cina ini.

Sejumlah anggota parlemen berteriak ‘lima tuntutan dan tidak kurang satupun’ saat mereka menginterupsi Lam, yang menghadapi krisis kepercayaan publik.

Saat ini, Hong Kong sedang mengalami krisis politik terbesar sejak diserahkan Inggris ke Cina pada 1997.

“Kedua tangannya berdarah,” kata Tanya Chan, anggota parlemen Hong Kong seusai sidang parlemen seperti dilansir Channel News Asia pada Rabu, 16 Oktober 2019.

Advertising
Advertising

Chan melanjutkan,”Kita berharap Carrie Lam berhenti. Dia tidak memiliki kemampuan memerintah, tidak cocok menjadi kepala eksekutif.”

Pengamanan berlangsung ketat menjelang pembacaan pidato kebijakan Lam dengan polisi anti-huru hara ditempatkan di luar gedung parlemen disertai mobil kanon air.

Teriakan dari anggota parlemen tadi mengingatkan publik akan lima tuntutan demonstran seperti hak memilih pemimpin dan investigasi independen soal tindak kekerasan berlebihan oleh polisi dalam menangani demonstrasi.

Sejumlah anggota parlemen memakai topeng wajah Presiden Cina, Xi Jinping, di ruang sidang sambil membawa poster yang menyuarakan lima tuntutan agar dipenuhi.

Ini merupakan pidato tahunan yang dilakukan Carrie Lam di parlemen Hong Kong untuk menjabarkan kebijakan dan anggaran 2020.

Lam akhirnya memberikan pidatonya lewat siaran video dengan mengumumkan kebijakan pembangunan perumahan termasuk mempercepat proses penjualan rumah.

Reuters melansir demonstrasi di Hong Kong masih kerap terjadi setiap pekan terutama pada akhir pekan dengan tuntutan penerapan sistem demokrasi secara penuh. Warga kerap mengalami bentrok dengan polisi yang berjaga. Ratusan orang telah ditangkap dan menjalani proses persidangan. Dua orang terluka terkena tembakan peluru tajam dalam bentrokan yang kerap terjadi hingga malam hari.

Berita terkait

Prabowo Bantah Disebut Bakal Turunkan Kualitas Demokrasi Indonesia

15 jam lalu

Prabowo Bantah Disebut Bakal Turunkan Kualitas Demokrasi Indonesia

Prabowo menyebut, dirinya sudah mengikuti empat kali kontestasi Pemilu, namun baru kali ini dia menang.

Baca Selengkapnya

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

1 hari lalu

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 merupakan peristiwa berdarah menjelang reformasi. Empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak di dalam kampus.

Baca Selengkapnya

Makau Kedatangan 8,8 Juta Wisatawan pada Kuartal Pertama 2024, Indonesia Penyumbang Keempat

7 hari lalu

Makau Kedatangan 8,8 Juta Wisatawan pada Kuartal Pertama 2024, Indonesia Penyumbang Keempat

Sejak dibuka kembali untuk wisatawan asing, Makau kedatangan 28,2 wisatawan internasional pada 2023.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

12 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

13 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

13 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

14 hari lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

15 hari lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

16 hari lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

17 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya