Pengacara Trump Kirim Surat ke Kongres Soal Pemakzulan

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 9 Oktober 2019 10:52 WIB

Presiden AS, Donald Trump, berdebat dengan Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR, Nancy Pelosi, dan Ketua Fraksi Partai Demokrat di Senat, Chuck Schumer, dengan disaksikan Wapres Mike Pence dan direkam awak media di Oval Office, Gedung Putih, mengenai pembangunan tembok di perbatasan Meksiko pada 11 Desember 2018. Fox News

TEMPO.CO, Washington – Penasehat hukum Gedung Putih, Pat Cipollone, berkirim surat kepada Kongres Amerika Serikat mengatakan tidak akan bekerja sama terkait proses investigasi pemakzulan atas Presiden AS, Donald Trump, yang sedang berlangsung.

Cipollone mengecam proses investigasi pemakzulan ini sebagai tidak sah dan tidak konstitusional. Dia menyebut Trump dan jajaran pemerintah tidak akan bekerja sama meladeni permintaan informasi dari Kongres.

“Sederhananya, Anda mencoba membalik hasil pemilu 2016 dan mencabut Presiden dari rakyat AS yang telah memilih secara bebas,” kata Cipollone dalam surat delapan halaman seperti dilansir Channel News Asia pada Selasa, 8 Oktober 2019.

Dalam surat delapan halaman itu, Cipollone juga mengatakan,”Investigasi yang Anda lakukan tidak memiliki basis konstitusi yang mencukupi, tidak memenuhi asas keadilan, atau unsur perlindungan proses hukum yang paling dasar,” kata dia.

Investigasi pemakzulan Trump ini digelar oleh Partai Demokrat, yang menguasai DPR AS, terkait permintaan Trump kepada Presiden Ukraina lewat telepon untuk menginvestigasi bekas Wakil Presiden Joe Biden dan anaknya Hunter Biden.

Advertising
Advertising

Hunter Biden tercatat dalam jajaran petinggi perusahaan gas di Ukraina pada saat Biden menjabat sebagai Wapres. Dia mendapat bayaran, menurut Trump, sekitar US$50 ribu atau sekitar Rp700 juta untuk posisinya meski tidak memiliki latar belakang bisnis di bidang gas.

“Presiden Trump tidak bisa mengizinkan pejabat pemerintaha untuk berpartisipasi dalam penyelidikan ini karena kondisi-kondisi ini,” kata Cipollone.

Menanggapi surat ini, Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, yang merupakan petinggi Partai Demokrat, mengecam isi surat itu sebagai berisi hal yang keliru. Dia juga menuding ini upaya pemerintah untuk kembali menutup-nutupi fakta.

“Pak Presiden, Anda tidak berada di atas hukum. Anda akan dimintai pertanggung-jawaban,” kata Pelosi sambil mengingatkan bahwa,”Upaya terus menerus untuk menyembunyikan tindakan Presiden menyalah-gunakan kekuasaan dari rakyat Amerika akan dianggap sebagai bukti lebih lanjut adanya upaya menghalangi penegakan hukum.”

Seperti dilansir Reuters, Trump menelpon Presiden Ukraina pada pertengahan tahun ini. Dia sempat menghentikan sementara pengiriman dana bantuan kepada Ukraina sebesar US$400 juta atau sekitar Rp5.6 triliun sebelum meminta Presiden Ukraina menginvestigasi kemungkinan pelanggaran hukum oleh Biden dan putranya.

Petinggi Partai Demokrat di DPR AS menyebut tindakan itu sebagai bukti Trump menyalahgunakan posisi Presiden untuk menyelidiki rival calon penantang pada pilpres AS 2020. Biden merupakan salah satu kandidat yang sedang memperebutkan posisi sebagai kandidat dari Partai Demokrat untuk posisi calon Presiden ini.

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

8 hari lalu

Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

Tsai Ing-wen gembira Kongres Amerika Serikat meloloskan paket bantuan asing, di mana Taiwan masuk dalam daftar yang berhak mendapat bantuan

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

12 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

21 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

24 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

28 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

28 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

33 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

37 hari lalu

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

42 hari lalu

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.

Baca Selengkapnya