Polisi Hong Kong Mulai Tangkapi Demonstran pasca UU Darurat

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 7 Oktober 2019 09:01 WIB

Polisi anti huru-hara menahan seorang wanita saat demonstrasi di dekat kantor polisi Mong Kok di Hong Kong, Cina, Sabtu, 7 September 2019. Sejumlah pendemo anti-pemerintah ditahan oleh polisi. REUTERS/Tyrone Siu

TEMPO.CO, Hong Kong – Polisi Hong Kong mulai menangkap demonstran yang mengenakan masker penutup wajah atau topeng pasca penerapan Undang-Undang Darurat.

Ini terjadi saat unjuk rasa puluhan ribu orang pada Ahad yang memprotes penerapan larangan pengenaan masker pasca pemberlakuan UU Darurat pada Jumat, 4 Oktober 2019.

Demonstran terancam hukuman satu tahun penjara jika menggunakan masker penutup wajah pada saat melakukan unjuk rasa atau pawai.

“Polisi menahan sejumlah orang, mengikat pergelangan tangan mereka dengan kabel, dan membuka masker penutup wajah demonstran sebelum memasukkan mereka ke bus,” begitu dilansir Channel News Asia pada Ahad, 6 Oktober 2019.

Sejumlah demonstran lainnya yang tertangkap terlihat meringkuk di atas jalanan dengan tangan terikat di belakang setelah terkena pukulan tongkat dan semprotan lada.

Advertising
Advertising

“UU anti-masker ini hanya membuat kami bertambah marah dan lebih banyak orang akan turun ke jalan,” kata Lee, seorang mahasiswa yang mengenakan masker berwarna biru, saat berunjuk rasa pada Ahad.

“Kami tidak merasa takut dengan UU itu. Kami akan terus berjuang. Kami akan membela hak-hak. Saya mengenakan masker untuk mengatakan kepada pemerintah saya tidak takut terhadap tirani.”

Unjuk rasa terjadi pasca UU Darurat pada Jumat siang. Warga bentrok dengan polisi dan membakar beberapa bagian dari stasiun kereta api.

Seperti dilansir Reuters, ini membuat sejumlah layanan kereta api dan bus nyaris dihentikan semua karena terganggu aksi unjuk rasa, yang kerap berakhir dengan kerusuhan.

UU Darurat ini pertama kali diterapkan pada 1922 saat Inggris masih menguasai Hong Kong. Aturan ini dibuat untuk melarang nelayan dan pelaut melakukan mogok massal di Hong Kong.

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

7 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

14 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

1 hari lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

2 hari lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

3 hari lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

4 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

6 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

6 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

7 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

7 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya