Layanan Kereta Api dan Bus di Hong Kong Dihentikan

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 5 Oktober 2019 10:01 WIB

Pekerja kantor anti-pemerintah mengenakan topeng menghadiri protes waktu makan siang, setelah media lokal melaporkan larangan yang diharapkan atas masker wajah di bawah hukum darurat, di Central, di Hong Kong, Cina, 4 Oktober 2019. REUTERS/Tyrone Siu

TEMPO.CO, Hong Kong – Semua layanan kereta api di Hong Kong dihentikan pada Jumat malam, 4 Oktober 2019. Ini terjadi setelah pengunjuk rasa memprotes pengumuman Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, mengumumkan penerapan undang undang darurat untuk meredam demonstrasi, yang mengguncang salah satu pusat industri keuangan Asia ini selama empat bulan terakhir.

“Sebanyak 12 jalur kereta api dihentikan karena terjadi eskalasi situasi,” begitu dilansir Channel News Asia pada Jumat, 4 Oktober 2019.

Perusahaan bus NWS mengumumkan menghentikan layanan sejumlah rute dan mengurangi layanan untuk 41 rute lainnya.

Carrie Lam mengumumkan penerapan UU Darurat pada Jumat, 4 Oktober 2019. Ini memungkinkan pemerintah membuat peraturan seperti melarang para demonstran mengenakan penutup wajah saat berdemonstrasi.

Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengatakan Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, sebaiknya mundur dari jabatannya setelah merebaknya protes masyarakat selama beberapa bulan terakhir.

Advertising
Advertising

Demonstrasi yang telah berlangsung selama sekitar empat bulan terakhir ini membuat salah satu pusat industri keuangan di Asia itu mengalami krisis politik terbesar.

Ini juga menjadi tantangan bagi Presiden Cina, Xi Jinping, yang berkuasa sejak 2012. Inggris menyerahkan Hong Kong ke Cina pada 1997 setelah sempat menguasai wilayah ini selama sekitar seratus tahun.

Mahathir mengatakan Carrie Lam harus menaati atasannya sebagai kepala eksekutif. Namun, dia juga harus mendengarkan hati nuraninya.

“Nuraninya mengatakan rakyat Hong Kong benar dengan menolak RUU Ekstradisi. Tapi pada sisi lain, dia tahu konsekuensi menolak legislasi itu. Tapi sebagai seorang administrator, saya pikir, sebaiknya dia mengundurkan diri,” kata Mahathir kepada media seperti dilansir Channel News Asia pada pada Jumat, 4 Oktober 2019.

Mahathir melanjutkan,”Ya, mereka mengizinkan Anda berdemonstrasi tapi akhirnya sistem yang otoriter itu akan datang dan melakukan apa yang harus mereka lakukan,” kata dia.

Demonstrasi besar-besaran terjadi di Hong Kong sejak Juni 2019. Ini terjadi setelah publik menolak pengesahan RUU Ekstradisi yang memungkinkan otoritas mengekstradisi warga ke Cina jika dianggap melanggar hukum.

Meski Carrie Lam telah menarik legislasi ini dari pembahasan di parlemen, Reuters melansir, warga Hong Kong terus berunjuk rasa. Mereka menuntut penerapan sistem demokrasi agar mereka bisa memilih para pemimpinnya sendiri. Saat ini, posisi kepala eksekutif diisi pejabat yang ditunjuk oleh pemerintah Cina. Dia juga baru saja mengumumkan penerapan UU Darurat yang melarang warga mengenakan masker penutup wajah saat berunjuk rasa.

Berita terkait

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

4 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

4 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

6 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

12 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

16 hari lalu

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

17 hari lalu

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.

Baca Selengkapnya

Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

19 hari lalu

Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

KJRI Hong Kong mengonfirmasi adanya dua WNI yang meninggal dunia akibat kebakaran gedung apartemen di Distrik Kowloon, Hong Kong

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

21 hari lalu

Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

Sebuah gedung tempat tinggal kebakaran hingga membuat jalan di sekitar area gedung ditutuo sementara.

Baca Selengkapnya

Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

30 hari lalu

Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

Film Leslie Cheung, aktor Hong Kong, yang berjudul Farewell My Concubine pada tahun 1993 meraih penghargaan Palme D'Or di Festival Cannes

Baca Selengkapnya

5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

33 hari lalu

5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

Masjid tertua di Hong Kong dibangun pada 1840-an dan kini termasuk salah satu bangunan bersejarah grade 1.

Baca Selengkapnya