Indonesia - Jerman Bangun Proyek Kerja Sama Rp 714 Miliar
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Jumat, 4 Oktober 2019 20:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia dan Jerman telah selesai melangsungkan negosiasi antar pemerintah atau G2G untuk inisiatif kerja sama baru dalam bidang energi terbarukan, lingkungan hidup, pendidikan dan pelatihan teknik dan kejuruan (TVET). Lewat kerja sama ini, akan dikucurkan dana untuk membiayai sejumlah proyek kerja sama bilateral penting dengan volume pendanaan hibah total senilai 46 juta euro atau Rp 714 miliar.
Kedutaan Besar Jerman di Jakarta dalam keterangannya menjelaskan dana hibah 46 juta euro itu untuk melengkapi pendanaan berupa pinjaman dan hibah senilai 615 juta euro dari 2018. Di luar perjanjian tersebut, Jerman juga telah menyatakan kesediaannya untuk memobilisasi dana iklim tambahan hingga senilai 2,5 miliar euro untuk memulai sebuah inisiatif baru dengan Indonesia yang berfokus pada pembangunan perkotaan dan infrastruktur hijau. Rencananya pendanaan akan bersumber dari bank pembangunan milik pemerintah Jerman, KfW. Sedangkan proyek yang akan dijalankan adalah bidang transportasi umum, pengelolaan limbah padat, dan sektor lainnya.
“Indonesia adalah ekonomi yang berkembang pesat dan Jerman adalah sebuah mitra yang kuat dari pusat Eropa. Jerman telah mendukung jalan pembangunan Indonesia selama berpuluh tahun, dan secara khusus kami sangat menyambut positif dukungan yang baru diumumkan untuk perkotaan yang lebih bersih dan terkoneksi. Bersama, kita bisa mewujudkan pembangunan berkelanjutan di perkotaan Indonesia dan lebih luas lagi,” kata Leonard Tampubolon, Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan dari Kementerian PPN/Bappenas.
Untuk kawasan pedesaan Indonesia, salah satu titik fokus kerja sama Indonesia-Jerman adalah perlindungan hutan bakau. Program ini nantinya akan membantu mata pencarian masyarakat setempat melalui pemanfaatan lahan yang berkelanjutan dan pelestarian hutan bakau. Hutan bakau yang mengalami kerusakan akan menjalani rehabilitasi agar kembali pulih menjadi sabuk hijau yang berfungsi sebagai pelindung alami garis pantai Indonesia dari banjir pesisir (rob).
Pilar kerja sama lain yang tidak kalah pentingnya adalah peningkatan partisipasi kerja dan dukungan terhadap reformasi sistem pendidikan dan pelatihan teknik dan kejuruan di Indonesia. Murid-murid bakal diajari keahlian teori maupun praktik dalam industri-industri kunci seperti manufaktur dan pariwisata agar mereka bisa sukses saat memasuki dunia kerja.
Seluruh kontribusi Jerman terhadap proyek-proyek tersebut akan dilaksanakan melalui Bank Pembangunan KfW, GIZ, dan PTB (badan metrologi negara Jerman), dan akan dieksekusi oleh kementerian terkait di Indonesia.