Boris Johnson Tawarkan Klausul Brexit Baru ke Uni Eropa

Kamis, 3 Oktober 2019 14:00 WIB

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson duduk setelah parlemen Inggris memberikan suara apakah akan mengadakan pemilu dini, di Parlemen di London, Inggris, 10 September 2019.[Parliament TV via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson membuat tawaran Brexit terakhir ke Uni Eropa pada hari Rabu ketika tenggat waktu Brexit tinggal menghitung pekan.

Johnson mendesak Brussels untuk berkompromi tetapi memperingatkan bahwa jika tidak, maka Inggris akan meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan pada 31 Oktober.

Dikutip dari Reuters, 3 Oktober 2019, salah satu klausul kesepakatan yang ditawarkan Boris Johnson dan telah membuat perundingan Brexit buntu, adalah perbatasan antara Irlandia Utara yang dikuasai Inggris dan anggota UE Irlandia, dengan proposal untuk zona peraturan semua pulau yang mencakup semua barang, menggantikan apa yang disebut perjanjian backstop, yang tidak bisa dia terima.

Selain konsesi, Johnson mengusulkan memberi lembaga Irlandia Utara yang berwenang untuk mematuhi atau keluar dari zona peraturan, sebuah tawaran yang mungkin terlalu jauh bagi Irlandia dan Uni Eropa.

Perbatasan darat yang membentang 500 km antara Irlandia dan provinsi Inggris di Irlandia Utara telah menjadi titik perselisihan Brexit.

Advertising
Advertising

Irlandia mengatakan perbatasan yang tak terlihat adalah kepentingan nasional utama karena setiap pemeriksaan atau infrastruktur di perbatasan dapat merusak kesepakatan damai Irlandia Utara 1998, yang dikenal sebagai Perjanjian Good Friday.

Johnson mengatakan usulannya tidak akan mencakup rencana infrastruktur kepabeanan di perbatasan.

"Kami tidak akan melakukan pemeriksaan di atau dekat perbatasan di Irlandia Utara," katanya. "Kami akan menghormati proses perdamaian dan perjanjian Good Friday."

Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker menyambut kemajuan positif dalam proposal Johnson, seperti keselarasan peraturan penuh untuk semua barang, tetapi mencatat beberapa masalah.

"Masih ada beberapa poin bermasalah yang akan membutuhkan pekerjaan lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang, terutama berkaitan dengan tata kelola backstop," kata Komisi Eropa setelah Johnson dan Juncker berbicara pada panggilan telepon.

"UE menginginkan kesepakatan. Kami tetap bersatu dan siap bekerja 24/7 untuk mewujudkan hal ini, seperti yang telah kami lakukan selama lebih dari tiga tahun sekarang," katanya.

Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar mengatakan kepada Johnson bahwa proposal tersebut tidak sepenuhnya memenuhi tujuan yang disepakati, kata juru bicaranya setelah kedua pemimpin berbicara melalui telepon, tetapi setuju untuk mempelajarinya secara lebih rinci dan berkonsultasi dengan mitra UE.

Dengan kurang dari satu bulan tersisa sampai Inggris akan meninggalkan Uni Eropa, masa depan Brexit, langkah geopolitik paling signifikan sejak Perang Dunia Kedua, masih tidak pasti. Brexit masih bisa terjadi dengan kesepakatan atau tanpa kesepakatan, atau tidak bercerai sama sekali.

Berita terkait

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

19 jam lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

3 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

4 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

4 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

5 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

11 hari lalu

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

11 hari lalu

Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

12 hari lalu

Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

Spanyol, Irlandia, Malta dan Slovenia diperkirakan mengambil langkah tersebut mengakui Palestina sebagai negara dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

13 hari lalu

Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

Josep Borrell mengatakan Uni Eropa akan bersiap untuk menambahkan sanksi terhadap Iran atas serangannya yang menyasar Israel.

Baca Selengkapnya

Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

14 hari lalu

Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

Sebagian besar negara anggota PBB masuk ke dalam daftar negara yang sudah mengakui negara Palestina. Negeri sedang mengalami konflik dengan Israel

Baca Selengkapnya