Wartawan yang Meliput Unjuk Rasa Mesir Ditahan

Selasa, 1 Oktober 2019 21:30 WIB

Unjuk rasa di Mesir anti Presiden El-Sisi. sumber: Mohamed Abd el-Ghany/Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga pengawas media, Komite Perlindungan Wartawan (CPJ), menyerukan kepada otoritas Mesir agar segera membebaskan sejumlah wartawan Mesir yang ditahan. Diperkirakan ada enam wartawan yang ditangkap dan belum dibebaskan, tiga diantaranya adalah Alaa Abdelfattah, Nasser Abdelhafez dan Engi Abdel Wahab.

Penahanan wartawan itu setelah mereka memberitakan aksi protes menentang Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi. CPJ dalam keterangan tertulis mengatakan setidaknya enam wartawan ditahan sejak gelombang anti-pemerintah meletup pada 19 September 2019.

“Otoritas Mesir harus berhenti menahan para kuli tinta dengan dakwaan menyebarkan berita bohong atau bergabung dengan sbeuah kelompok terlarang. Dakwaan terhadap mereka tidak lebih dari pengecualian untuk menahan para wartawan atas peliputan yang mereka lakukan,” kata Koordinator Program CPJ untuk wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara, Sherif Mansour.

Para pengunjuk rasa di Kairo tengah pada hari Jumat, 20 September 2019. Banyak di antara mereka masih muda, pria kelas pekerja. [Abdallah Dalsh / Reuters]

Menurut Mansour, mengambil langkah untuk balas dendam pada jurnalis tidak akan membantu pemerintah Mesir saat ini yang sudah memiliki rekam jejak menentang media. Abdelfattah, Abdelhafez dan Wahab adalah tiga wartawan yang saat ini ditahan atas dakwaan telah mendukung kelompak terlarang di Mesir dan menyebarkan berita bohong.

Advertising
Advertising

Sebelumnya dalam keterangan 20 September 2019 lalu, Kepolisian Mesir telah menahan Abdelhafez, seorang seniman untuk rubrik kolom di surat kabar Akhbar Al-Youm. Dia dijebloskan ke penjara atas tuduhan telah mengambil foto saat unjuk rasa berlangsung di Tahrir Square.

Pada hari yang sama, Kepolisian Mesir juga menahan Wahab, seorang reporter surat kabar Al-Masry Al-Youm karena dia meliput aksi protes di ibu kota Kairo, Mesir. Beberapa hari kemudian, pengadilan dalam sidang praperadilan memerintahkan agar Wahab dan Abdelhafez di tahan selama 15 hari.

Berita terkait

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

13 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

15 jam lalu

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

Insan media yang terlibat dalam kontestasi atau menjadi tim sukses pada Pilkada 2024 diminta mengundurkan diri sebagai wartawan

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

17 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

1 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

1 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

2 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

2 hari lalu

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

2 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya