3 Reaksi Soal Permintaan Pemakzulan Trump

Kamis, 26 September 2019 13:00 WIB

Presiden AS Donald Trump tiba di Bandara Internasional Noi Bai untuk melakukan pertemuan puncak kedua dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Hanoi, Vietnam 26 Februari 2019. Kim Jong Un datang ke Vietnam dengan mengenakan kereta api dalam perjalanan selama tiga hari. REUTERS/Leah Millis

TEMPO.CO, Jakarta - Pembicaraan telepon pada 25 Juli 2019 antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjadi sorotan setelah DPR Amerika Serikat pada Selasa, 24 September 2019, mengajukan permintaan pemakzulan Trump berdasarkan pembicaraan telepon itu.

DPR Amerika Serikat yang dikuasai oleh Partai Demokrat menuding Trump telah meminta pertolongan ke Ukraina untuk menyepak rival politiknya dari Partai Demokrat, Jow Biden. Rencananya Biden akan maju dalam pemilu Amerika Serikat November 2020 dan saat ini dia telah menjadi kandidat yang paling dijagokan.

Transkrip percakapan telepon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy. Sumber: reuters.com

Dalam pembicaraan telepon pada Juli 2019 dengan Presiden Ukraina, Trump diduga meminta Zelenskiy agar melakukan investigasi terkait apakah Biden yang mantan Wakil Presiden Amerika Serikat, telah menutup investigasi terhadap sebuah kasus perusahaan gas yang mempekerjakan putranya.

Presiden Trump menyangkal telah melakukan tindakan yang salah. Namun rencana pemakzulan oleh DPR Amerika Serikat tersebut, segera menimbulkan reaksi dari pihak-pihak yang disebut dalam isu itu. Berikut tiga pernyataan terkait isu itu.

Advertising
Advertising

1. Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Melalui Twitter, Trump menulis : "belum pernah ada dalam sejarah Amerika Serikat seorang presiden diperlakukan sangat buruk seperti yang dialami oleh saya".

2. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy
Disela-sela sidang umum PBB di Now York, Amerika Serikat, Zelenskiy, mengatakan di hadapan awak media : "tidak ada seorang pun yang menekan saya".

3. Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden (2009-2017)
Dalam sebuah pernyataan, Biden mengatakan Presiden Trump telah menempatkan politik pribadinya diatas sumpah jabatannya sehingga Kongres Amerika Serikat harus meminta pertanggung jawabannya. "Dia telah menyalahgunakan kekuasaan," kata Biden.

Berita terkait

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

8 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

9 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

2 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

3 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

3 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

4 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

4 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

4 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya