Unjuk Rasa di Mesir Memancing Kekhawatiran

Sabtu, 21 September 2019 20:17 WIB

Seorang pria mengibnarkan bendera Mesir, saat berunjukrasa di Tahrir square, Kairo, Mesir (31/1). Sejuta orang turun ke jalan menuntut presiden Husni Mubarak mundur. AP/Amr Nabil

TEMPO.CO, Jakarta - Unjuk rasa ribuan demonstran di sejumlah kota di Mesir pada Jumat, 20 September 2019, waktu setempat oleh demonstran pro-demokrasi langsung memicu kekhawatiran. Demonstrasi itu menuntut agar Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi mengundurkan diri setelah muncul tuduhan korupsi.

Menurut Yehia Ghanem, analis Timur Tengah, unjuk rasa pada Jumat itu mewakili kelompok masyarakat Mesir yang punya pandangan berbeda dengan masyarakat Mesir lainnya.

"Apa yang sedang terjadi di Mesir sekarang adalah sebuah gerakan yang selama ini ditahan-tahan untuk membebaskan negara dari kezaliman," kata Ghanem, seperti dikutip dari aljazeera.com, Sabtu, 21 September 2019.

Seorang wisatawan asing berselfie bersama dengan Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi saat tiba di resor Laut Merah di kota Sharm al-Sheikh, Mesir, 11 November 2015. Pemerintah Moskow menutuskan untuk menunda semua penerbangan dari dan ke Mesir setlelah sebuah pesawat maskapai Rusia jatuh di semenanjung Sinai. REUTERS/The Egyptian Presidency/Handout via Reuters

Unjuk rasa yang meletup pada Jumat itu memperlihatkan adanya perbedaan pendapat di negara seribu menara itu. Sejak 2013, Mesir melarang unjuk rasa atau persisnya setelah Presiden Sisi, yang ketika itu Menteri Pertahanan Mesir, memimpin kudeta militer mendongkel Presiden Terpilih Mohamed Morsi.

Advertising
Advertising

Sejak Presiden Sisi berkuasa, pemerintah Mesir memperkenalkan kebijakan penghematan demi membantu mendorong perekonomian negara itu yang remuk oleh gelombang Arab Spring 2011. Kendati begitu, kemiskinan di Mesir masih tinggi.

Sejumlah ahli di PBB sebelumnya mengungkapkan kekhawatiran mereka atas semakin besarnya penyerangan terhadap kebebasan berpendapat di Mesir, diantaranya pembredelan sejumlah situs pemberitaan dan penahanan terhadap wartawan serta para pembangkang.

Dalia Fahmy, asisten profesor dari Universitas Long Island, Amerika Serikat, mengatakan unjuk rasa pada Jumat, 20 September 2019, sangat berbeda dengan aksi protes pada 2011. Mereka yang berunjuk rasa itu adalah generasi muda Mesir yang umumnya tidak mengalami paska-trauma revolusi Mesir.

Berita terkait

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

15 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

18 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

1 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

2 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

2 hari lalu

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

3 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

4 hari lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

4 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya