Pangeran Abdulaziz Sebut Saudi Aramco Bangkit seperti Phoenix

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 21 September 2019 11:32 WIB

Kilang minyak Saudi Aramco yang rusak akibat serangan sejumlah drone di Abqaiq, Arab Saudi, 20 September 2019. Dikabarkan kilang minyak Khurais diserang dengan empat rudal. REUTERS/Hamad l Mohammed

TEMPO.CO, Khurais – Menteri Energi Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman, sedang berada di London, Inggris, pada akhir pekan lalu saat mendengar kabar kilang minyak Saudi Aramco diserang drone dan rudal.

Pangeran segera terbang pulang ke Saudi dan tiba di markas Saudi Aramco di Dhahran untuk mengecek kerusakan akibat serangan itu.

Tiga narasumber bercerita pada saat yang sama, seperti dilansir Reuters, Jumat, 20 September 2019,”Para pejabat di perusahaan negara Saudi Aramco berkumpul di sebuah ruangan yang disebut ruang manajemen darurat di kantor pusat.”

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengatakan serangan terhadap kilang minyak itu sebagai tindakan pernyataan perang terhadap Arab Saudi.

Kelompok Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. Kelompok ini berperang melawan pasukan Arab Saudi di Yaman.

Advertising
Advertising

Militer Saudi menyebut serangan itu dilakukan oleh Iran. AS mendukung pernyataan Saudi ini.

Pemerintah Iran membantah tudingan itu dan mengatakan siap berperang jika diserang secara militer.

Menurut cerita dari sejumlah narasumber kepada Reuters, serangan terjadi pada sekitar pukul 3.30 pagi pada Sabtu pekan lalu. Sekitar 25 drone dan rudal yang terbang rendah menyasar dua fasilitas pengolahan minyak terbesar Saudi, yang terletak di sebelah timur.

Chief Executive Officer Saudi Aramco, Amin Nasser, bergegas tiba di kantor pusat perusahaan dan memasuki ruang manajemen darurat untuk membahas peristiwa ini bersama sejumlah pejabat tinggi lainnya.

“Ada rasa keterkejutan yang besar mengetahui skala kerusakan di fasilitas pengolahan minyak,” kata sejumlah orang.

Ada sekitar 200 orang bekerja di fasilitas pengolahan minyak Khurais. Mereka segera dievakuasi.

Para pejabat Saudi meyakini Iran berada dibalik serangan ini karena intensitas serangan itu melebihi kemampuan militer Houthi. Sejumlah diplomat di Teluk mengatakan pejabat Saudi ingin mengumpulkan bukti terlebih dulu sebelum mengumumkan kesimpulannya soal ini.

Pejabat Saudi juga berbicara dengan sejumlah sekutu untuk meminta bantuan tenaga ahli untuk melakukan investigasi. Mereka juga ingin memperkuat sistem pertahanan udara Saudi agar tidak mudah terkena serangan rudal.

Pada Sabtu itu, Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman, menelpon Presiden AS, Donald Trump, dan memberi tahu perkembangan terkini.

Trump menawarkan duungan kepada Arab Saudi untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya.

Pejabat AS juga meyakini bahwa serangan itu bukan berasal dari arah Yaman tapi dari Iran. Ini karena kelompok Houthi tidak pernah menyerang sejauh itu sebelumnya dengan akurasi yang tinggi.

Pada Sabtu siang hari pada akhir pekan lalu, CEO Saudi Aramco Nasser, dan sejumlah pejabat tinggi perusahaan berangkat menuju fasilitas kilang yang rusak yaitu ke Khurais dan Abqaiq.

Pada malam harinya, Nasser bertemu dengan Menteri Energi Pangeran Abdulaziz dan Komisaris Saudi Aramco, Yassir al Rumayyan, di Abqaiq, yang merupakan fasilitas pengolahan minyak terbesar dunia.

Untuk memulihkan kedua fasilitas pengolahan minyak ini, manajemen Aramco mengerahkan sekitar 5.000 kontraktor dari berbagai proyek untuk bekerja 24 jam.

“Bayangkan jika fasilitas produksi ini tidak beroperasi tepat waktu maka seluruh keamanan pasokan global suplai minyak akan terdampak,” kata Nasser kepada media pada awal pekan ini. “Kami banyak mengerjakan proyek di kerajaan. Jadi kami punya pasukan pekerja yang diperlukan untuk membangun kembali, merekonstruksi dan memulihkan fasilitas ini,” kata dia.

Awalnya, ada kekhawatiran pemulihan fasilitas kilang ini akan memakan waktu berminggu hingga berbulan ke depan. Namun, pemerintah Saudi mengatakan fasilitas ini bisa beroperasi penuh pada akhir bulan.

Harga minyak mentah dunia sempat merambat naik pasca serangan. Namun, perlahan harga mulai stabil setelah pelaku pasar mendengar penjelasan pemerintah Saudi.

Saudi Aramco seperti kembali muncul seperti burung Phoenix dari abu,” kata Pangeran Abdulaziz dalam jumpa pers dengan media di Laut Merah di Jeddah.

Berita terkait

Hasil Piala Asia U-23, Uzbekistan Taklukkan Juara Bertahan Arab Saudi

1 hari lalu

Hasil Piala Asia U-23, Uzbekistan Taklukkan Juara Bertahan Arab Saudi

Uzbekistan akan menjadi lawan Indonesia di semifinal Piala Asia U-23 pada Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Preview Uzbekistan vs Arab Saudi di Piala Asia U-23, Calon Lawan Timnas Indonesia di Semifinal

1 hari lalu

Preview Uzbekistan vs Arab Saudi di Piala Asia U-23, Calon Lawan Timnas Indonesia di Semifinal

Duel Timnas U-23 Uzbekistan vs Arab Saudi akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 pada Jumat, 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Raja Salman dari Arab Saudi Masuk Rumah Sakit untuk Pemeriksaan Rutin

3 hari lalu

Raja Salman dari Arab Saudi Masuk Rumah Sakit untuk Pemeriksaan Rutin

Raja Salman, 88, terakhir kali dirawat di rumah sakit pada Mei 2022 untuk prosedur kolonoskopi dan tes medis, juga di rumah sakit Jeddah.

Baca Selengkapnya

Warga Iran Kembali Berangkat Umrah setelah 9 Tahun Hubungan Buruk dengan Arab Saudi

5 hari lalu

Warga Iran Kembali Berangkat Umrah setelah 9 Tahun Hubungan Buruk dengan Arab Saudi

Warga Iran berangkat untuk menunaikan ibadah umrah pertama kali dalam sembilan tahun setelah hubungan antara Iran dan Arab Saudi membaik.

Baca Selengkapnya

Mengenal Visa Haji dan Beberapa Visa Lainnya

5 hari lalu

Mengenal Visa Haji dan Beberapa Visa Lainnya

Visa Haji merupakan visa untuk warga negara Indonesia yang akan pergi menjalankan ibadah haji, selain itu ada beberapa visa lainnya.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara Arab yang Prihatin atas Serangan Iran ke Israel

9 hari lalu

Daftar Negara Arab yang Prihatin atas Serangan Iran ke Israel

Sejumlah negara arab menunjukkan keprihatinan pada Israel saat rudal-rudal Iran menyerang negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Ubah Aturan Masa Berlaku Visa Umrah

10 hari lalu

Arab Saudi Ubah Aturan Masa Berlaku Visa Umrah

Meski sama-sama berlaku tiga bulan, ada perbedaan aturan visa umrah yang lama dengan yang baru.

Baca Selengkapnya

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

10 hari lalu

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

Hampir tiga perempat responden survei Universitas Hebrew Israel melihat perlunya mempertimbangkan tuntutan politik dan militer dari sekutu soal konfli

Baca Selengkapnya

Iran Lakukan Serangan Balasan ke Israel, Begini Tanggapan Negara-negara di Kawasan Timur Tengah

12 hari lalu

Iran Lakukan Serangan Balasan ke Israel, Begini Tanggapan Negara-negara di Kawasan Timur Tengah

Serangan balasan Iran ke Israel menuai beragam respons dari negara-negara di dunia, terutama yang berada di kawasan Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Ribuan WNI di Arab Saudi Rayakan Idul Fitri 1445 H di Wisma Indonesia Jeddah

16 hari lalu

Ribuan WNI di Arab Saudi Rayakan Idul Fitri 1445 H di Wisma Indonesia Jeddah

Sekitar 1.525 WNI hadir dari berbagai kalangan, seperti pekerja migran dan pelajar/mahasiswa, menghadiri perayaan Hari Raya Idul Fitri di KJRI Jeddah.

Baca Selengkapnya