Trump Kirim Pasukan ke Arab Saudi Atas Permintaan Kerajaan

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 21 September 2019 10:33 WIB

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyetujui pengiriman pasukan Amerika Serikat untuk memperkuat pertahanan udara Arab Saudi dan pertahanan rudal.

Ini dilakukan setelah kilang minyak Saudi Aramco mengalami serangan terbesar dalam sejarah industri perminyakan. Washington dan Riyadh menyalahkan serangan ini kepada Iran.

“Sebagai respon atas permintaan Kerajaan Saudi, Presiden telah menyetujui pengerahan pasukan AS, yang akan bersifat bertahan dan fokus utama meningkatkan pertahanan udara dan rudal,” kata Mark Esper, menteri Pertahanan AS, dalam jumpa pers seperti dilansir Reuters, Jumat, 20 September 2019.

Esper juga mengatakan pemerintah AS akan,”Mempercepat pengiriman peralatan militer kepada Kerajaan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab untuk meningkatkan kemampuan mereka mempertahan diri mereka.”

Pentagon mengatakan pasukan yang dikerahkan berjumlah moderat atau tidak mencapai ribuan orang. Ini karena sifat dari pasukan ini adalah untuk pertahanan.

Advertising
Advertising

Pernyataan Pentagon pada Jumat malam itu menunjukkan pintu tertutup untuk opsi militer dalam waktu dekat berupa serangan retaliasi terhadap Iran menyusul serangan drone dan rudal yang terjadi.

Serangan terhadap tanki kilang minyak Iran itu sempat menggoncang pasar minyak global sehingga harga minyak mentah sempat naik. Harga ini mulai stabil setelah Saudi mengatakan bisa memperbaiki kilang minyak ini pada akhir September untuk beroperasi penuh. Serangan ini juga menunjukkan adanya celah dalam sistem pertahanan udara Saudi.

Trump mengatakan pada Jumat bahwa sikap menahan diri secara militer menunjukkan kekuatan. Ini karena dia telah mengenakan sejumlah sanksi ekonomi baru kepada Teheran.

“Karena hal yang paling mudah saya lakukan adalah,”Ok, silahkan. Serang 15 sasaran besar di Iran. Tapi saya tidak ingin melakukan itu meski bisa,” kata Trump kepada media di Gedung Putih.

Namun, pengerahan pasukan AS ini bisa membuat Iran semakin terganggu. Iran sebelumnya menolak pengiriman pasukan AS pada awal tahun.

Pemerintah Iran juga menolak sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan terhadap Arab Saudi.

Sejauh ini, kelompok Houthi, yang didukung Iran dan berperang melawan pasukan Arab Saudi di Yaman, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Militer Saudi mengatakan serangan terhadap fasilitas kilang minyak itu menggunakan 25 drone dan rudal. Ini termasuk dron Delta Wing dan rudal Ya Ali.

Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Marinir Joseph Dunford, sedang menyiapkan cara terbaik untuk mempertahankan Arab Saudi jika terkena serangan drone lagi.

“Tidak ada satu sistem yang bakal bisa melawan serangan seperti itu. Tapi sistem pertahanan berlapis bisa memitigasi risiko serangan banyak drone atau serangan lain yang bisa datang dari Iran,” kata Dunford pasca serangan drone terhadap kilang Saudi Aramco.

Berita terkait

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

19 jam lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

3 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

3 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

5 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

5 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

6 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya