Pengacara Pakistan Berpawai Menentang Musharraf

Reporter

Editor

Senin, 9 Juni 2008 18:54 WIB

TEMPO Interaktif, Karachi: Ribuan pengacara, politikus, dan unsur masyarakat madani lainnya hari ini mulai meninggalkan Karachi menuju Sukkur untuk menggelar pawai akbar menentang Presiden Pakistan Pervez Musharraf dan pemulihan lembaga kehakiman.Mereka menentang keras Musharraf, yang berkuasa lewat kudeta pada sembilan tahun lalu, yang telah memecat Jaksa Agung Iftikhar Muhammad Chaudhry dan beberapa hakim lain pada Maret 2007. Mereka menuntut jabatan Chaudhry dikembalikan.Para pengacara dari berbagai penjuru kota berhimpun di Pengadilan Tinggi Sindh, Pengadilan Kota Karachi, dan kantor Himpunan Pengacara Malir. Sabihuddin Ahmed, bekas Kepala Pengadilan Tinggi Sindh yang dipecat Musharraf; dan hakim Fakhruddin G. Ibrahim juga bergabung dalam aksi itu."Hari ini adalah hari bersejarah karena pengacara dan hakim telah turun untuk mempertahankan konstitusi dan negeri ini," kata Ahmed.Mereka bergabung dengan para aktivis politik dari Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N), partai Islam garis keras Jamaat-e-Islami, dan partai yang didirikan pahlawan kriket negeri itu, Imran Khan. Mereka meneriakkan slogan-slogan, seperti "Pergilah Musharraf! Pergi!""Sekitar 4.000 orang berpartisipasi dalam pawai ini," kata Abdul Haleem, petugas kepolisian setempat.Para pengacara itu mengatakan mereka berencana untuk mengunjungi sejumlah kota dalam beberapa hari ini untuk menggalang dukungan sebelum masuk ke Ibu Kota Islamabad pada Kamis nanti.Protes para pengacara ini, yang mempelopori gerakan menentang kekuasaan Musharraf pada tahun lalu, telah menambah tekananan terhadap Musharraf, sekutu Amerika Serikat yang kini didesak mundur dari berbagai pihak.Kekuasaan Musharraf sebenarnya telah melemah dengan kekalahan para sekutunya dalam pemilihan umum parlemen pada Februari lalu. Koalisi partai yang berkuasa, Partai Rakyat Pakistan (PPP) dan PML-N, juga berupaya menggolkan undang-undang yang memangkas kekuasaan Musharraf.Pimpinan PPP, Asif Ali Zardari, dan pimpinan PML-N, bekas perdana menteri Nawaz Sharif, setuju untuk mengembalikan jabatan jaksa agung kepada Chaudhry, tapi belum sepakat soal mekanismenya.Sharif berpendapat pemulihan itu cukup melalui perintah dari perdana menteri. Tapi, Zardari menginginkan pemulihan itu dalam satu paket reformasi konstitusional yang tak hanya berdampak pada kehakiman, tapi juga melemahkan kekuasaan presiden. Masalah lainnya, bagaimana caranya mereka berunding dengan Musharraf?AFP | AP | THE NEWS | IWANK

Berita terkait

Eks PM Pakistan Ingin Serang India dengan 50 Bom Nuklir

25 Februari 2019

Eks PM Pakistan Ingin Serang India dengan 50 Bom Nuklir

Mantan presiden Pakistan Pervez Musharraf mengatakan Pakistan harus menyerang India lebih dulu dengan 50 bom nuklir.

Baca Selengkapnya

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya