Defisit Anggaran AS Nyaris Tembus Rp 15 Ribu Triliun
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Jumat, 13 September 2019 13:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Defisit anggaran Amerika Serikat bertambah menjadi US$ 1,067 triliun atau Rp 14.881 triliun untuk 11 bulan pertama tahun fiskal. Defisit tahun ini meningkat 19 persen dibanding tahun lalu, menurut Departemen Keuangan pada Kamis.
Seperti dilaporkan CNN, 13 September 2019, kekurangan anggaran saat ini melebihi defisit setahun penuh untuk fiskal 2018, yaitu US$ 898 miliar (Rp 12.523 triliun).
Departemen Keuangan mengatakan pengeluaran federal pada bulan Agustus adalah US$ 428 miliar (Rp 5.969 triliun), turun 1 persen dari bulan yang sama pada tahun 2018, sementara penerimaan adalah US$ 228 miliar (Rp 3.179 triliun), meningkat 4 persen dibandingkan dengan Agustus 2018, dikutip dari Reuters.
Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih telah memprediksikan bahwa defisit akan melebihi US$ 1 triliun (Rp 14 ribu triliun) untuk seluruh tahun fiskal, yang berakhir pada 30 September. Pada hari Senin, Kantor Anggaran Kongres non partisan mengatakan defisit federal telah melampaui US$ 1 triliun dalam 11 bulan pertama fiskal 2019, menurut laporan anggaran yang dirilis.
Defisit dengan selisih paling besar yang terakhir terjadi pada 2012 setelah krisis keuangan.
Sejumlah faktor mendorong kenaikan defisit AS, termasuk pemotongan pajak US$ 1,5 triliun (Rp 21 ribu triliun) yang ditandatangani oleh Trump pada tahun 2017 bersama dengan paket pengeluaran besar yang disahkan oleh Kongres.
Defisit diperkirakan akan membengkak menjadi US$ 960 miliar (Rp 13.388 triliun) pada tahun fiskal 2019, menurut laporan terbaru Kantor Anggaran Kongres, dan rata-rata US$ 1,2 triliun (Rp 16.730 triliun) dalam setiap 10 tahun ke depan. Kantor Anggaran Kongres menaikkan perkiraan defisit anggaran Amerika Serikat tahun ini sebesar US$ 63 miliar (Rp 878 triliun) setelah Donald Trump menandatangani undang-undang kesepakatan anggaran dua tahun bipartisam selama musim panas.