Profesor Cina Dituduh Curi Teknologi Perusahaan AS untuk Huawei

Selasa, 10 September 2019 08:30 WIB

Logo Huawei. HUAWEI-USA/CAMPAIGN REUTERS/Philippe Wojazer

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat menggugat profesor Cina karena diduga mencuri teknologi perusahaan California untuk Huawei.

Profesor Bo Mao ditangkap di Texas pada 14 Agustus 2019, namun dibebaskan dengan jaminan US$ 100.000 atau Rp 1,4 miliar setelah setuju memindahkan kasusnya ke New York.

Bo Mao mengaku tidak bersalah di depan pengadilan Brooklyn pada 28 Agustus 2019 atas tuduhan berkomplot melakukan pencurian perusahaan.

Menurut dokumen pengadilan, seperti dilaporkan Reuters pada 9 September 2019, Mao menandatangani perjanjian dengan perusahaan teknologi California yang tidak disebutkan namanya untuk mendapatkan papan sirkuit, dan mengklaim itu untuk penelitian akademis.

Namun pengaduan kriminal itu menuduh konglomerat telekomunikasi Cina yang tidak dikenal, yang sumbernya katakan adalah Huawei, mencoba mencuri teknologi tersebut, dan menuduh Mao ikut berperan dalam skema yang dituduhkan. Dokumen pengadilan juga menunjukkan bahwa kasus tersebut terkait dengan Huawei.

Advertising
Advertising

Mao, seorang profesor di Universitas Xiamen di Cina, menjadi profesor tamu di universitas Texas musim gugur yang lalu. Dia pertama kali mendapatkan perhatian sebagai bagian dari kasus perdata Texas antara Huawei dan startup Silicon Valley, CNEX Labs Inc.

Pada Desember 2017, Huawei mengajukan gugatan terhadap CNEX dan mantan karyawannya, Yiren Huang, yang mengklaim pencurian rahasia dagang. Huang, mantan manajer teknik di anak perusahaan Huawei AS, membantu memulai CNEX pada 2013 tiga hari setelah meninggalkan perusahaan.

Dalam gugatan balik, CNEX mengatakan Mao telah meminta salah satu papan sirkuit untuk proyek penelitian dan bahwa, setelah mengirim papan ke profesor, ia menggunakannya untuk penelitian yang terkait dengan Huawei.

Kasus itu berakhir pada Juni dengan putusan Mao tidak mencuri apapun.

Juri tidak menemukan CNEX mencuri rahasia dagang dari Huawei tetapi memutuskan Huang melanggar kontrak kerjanya dengan tidak memberi tahu Huawei tentang paten yang diperolehnya dalam waktu satu tahun setelah kepergiannya. Namun, juri menemukan Huawei tidak dirugikan dan tidak memberikan ganti rugi.

Juri menemukan Huawei menyalahgunakan rahasia dagang CNEX, tetapi tidak memberikan ganti rugi atas klaim itu.

Sekarang, jaksa AS, yang memiliki kasus terhadap Huawei di Brooklyn atas tuduhan penipuan bank dan pelanggaran sanksi Iran, telah mengangkat kembali kasus CNEX.

Meskipun Huawei belum didakwa, perusahaan itu mengatakan pihaknya memandang kasus terhadap Mao sebagai contoh terbaru dari "penuntutan selektif" pemerintah AS.

"Jaksa federal AS menuntut atas tuduhan CNEX," kata juru bicara Huawei, menambahkan bahwa jaksa tidak menunjukkan minat pada klaim Huawei terhadap CNEX.

Juru bicara itu mencatat bahwa Amerika Serikat menuntut Mao, meskipun profesor itu tidak pernah dituntut oleh CNEX dan tidak pernah dipanggil untuk memberikan kesaksian di pengadilan sipil.

Sidang dalam kasus pidana terhadap Mao dijadwalkan pada hari Rabu di pengadilan federal Brooklyn.

Seorang juru bicara kantor Kejaksaan AS di Brooklyn menolak berkomentar, demikian pula seorang pengacara untuk Mao, seorang juru bicara CNEX, dan seorang pengacara untuk Huang.

Huawei mengatakan pemerintah AS telah melakukan upaya bersama untuk mendiskreditkan perusahaan dan mengekang kepemimpinan industrinya.

Berita terkait

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

5 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

8 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

2 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

2 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

2 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

2 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

2 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

2 hari lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

2 hari lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya