3 Hal Mengenai Aktivis Pro Demokrasi Hong Kong Joshua Wong

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 9 September 2019 12:01 WIB

Mantan pemimpin gerakan mahasiswa Joshua Wong keluar dari penjara setelah dipenjara karena perannya dalam protes "Gerakan Payung", di Hong Kong, Cina, 17 Juni 2019.[REUTERS / Tyrone Siu]

TEMPO.CO, Hong Kong – Aktivis Joshua Wong merupakan Sekretaris Jenderal Partai Demosisto, yang mengusung perjuangan demokrasi di Hong Kong.

Pada Ahad, 8 September 2019, Wong kembali ditahan polisi setelah pada Agustus dia juga sempat ditahan karena dianggap mengorganisir pertemuan terlarang.

Naman Wong mulai muncul saat gerakan protes melanda Hong Kong pada 2014.

Berikut ini beberapa hal mengenai Wong:

  1. Gerakan Payung

Joshua Wong dan sekitar 60 aktivis ditahan polisi Hong Kong pada September 2014 saat melakukan protes di depan gedung pemerintah. Dia sempat ditahan selama 40 jam dan ini justru meningkatkan perlawanan publik untuk transparansi pemilihan kepala eksekutif Hong Kong.

Gerakan ini bertahan selama sekitar 79 hari dengan puluhan ribu orang termasuk gerakan mahasiswa turun ke jalan.

Advertising
Advertising

  1. Tokoh Aktivis

Wong mengaku merasa risih saat orang-orang mengatakan Hong Kong mengandalkan dirinya dalam perjuangan menegakkan demokrasi. “Banyak orang mengatakan kepada saya, Hong Kong mengandalkan saya,” kata Wong dalam sebuah unggahan di Facebook.

Dia sempat menjalani hukuman penjara dan baru dilepaskan pada Juni 2019, yang bertepatan dengan munculnya gerakan penolakan legislasi ekstradisi di Hong Kong.

  1. Demonstran Remaja

Wong mulai aktif berorganisasi dan menolak rencana pembangunan jalur kereta api cepat, yang menghubungkan Hong Kong dan Cina daratan.

Dengan latar belakang pendidikan ilmu politik dan administrasi publik dari sebuah universitas terbuka, Wong mendirikan kelompok aktivis pro demokrasi Scholarism.

Pada 2012, dia berhasil mengerahkan sekitar seratus ribu orang berunjuk rasa menolak pendidikan patriotik wajib di sekolah Hong Kong.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

12 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

17 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

18 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

18 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

22 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

1 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya