Aktivis Pro Demokrasi Hong Kong Joshua Wong Ditahan Polisi

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 9 September 2019 09:01 WIB

Sejumlah pendemo turun ke jalan dengan mengibarkan bendera Amerika Serikat dalam aksi unjuk rasa di Hong Kong, Cina, 8 September 2019. Donald Trump pun mengatakan unjuk rasa di Hong Kong adalah sebuah masalah yang harus dihadapi Cina. REUTERS/Anushree Fadnavis

TEMPO.CO, Hong Kong – Aktivis demokrasi Hong Kong, Joshua Wong, mengatakan dia ditahan polisi karena dinilai melanggar pembebasan bersyarat saat pulang usai kunjungan ke Taiwan.

Wong, 22 tahun, merupakan satu dari beberapa pegiat demokrasi yang sempat ditahan polisi pada Agustus 2019 menjelang unjuk rasa besar. Hong Kong dilanda unjuk rasa besar-besaran selama tiga bulan terakhir menolak pengesahan legislasi ekstradisi.

“Saya ditahan oleh polisi karena dinilai melanggar persyaratan pembebasan bersyarat pagi ini di bea cukai bandara. Saya ditahan sekarang,” kata Wong lewat lewat partai politik yang didirikannya Demosisto seperti terungkap dalam cuitan Ahad, 8 September 2019.

Wong juga mengatakan dia berharap bakal dibebaskan pada persidangan Senin pagi ini. “Sehingga teman-teman tidak perlu merasa khawatir,” kata dia.

Pernyataan Wong ini mengindikasikan dia menilai ada kesalahan dalam penahanan ini karena pengadilan telah menyetujui dia berhak melakukan perjalanan ke luar negeri.

Advertising
Advertising

Soal ini, polisi Hong Kong belum memberikan komentar.

Pemerintah Hong Kong telah menarik legislasi ekstradisi dari parlemen pada pekan lalu. Namun, demonstran tetap menggelar unjuk rasa. Kali ini mereka meminta penerapan sistem demokrasi secara penuh karena kepala eksekutif Hong Kong merupakan pejabat yang ditunjuk oleh pemerintah Cina.

Kepala Eksekutif Carrie Lam dinilai condong memihak kepada Beijing dalam kisruh mengenai legislasi ekstradisi ini. Warga berkeberatan dengan legislasi ini karena tersangka kriminal bisa diekstradisi ke Cina jika dianggap melakukan pelanggaran hukum di sana, seperti dilansir Reuters.

Aksi unjuk rasa di Hong Kong ini kerap berakhir dengan bentrok fisik antara demonstran dan polisi. Demonstran membangun barikade di jalan-jalan, membakar ban dan kertas serta melempari polisi dengan bom molotov.

Sedangkan polisi mengejar demonstran Hong Kong dengan tongkat pemukul, semprotan merica, menggunakan semprotan water cannon hingga menembakkan peluru karet.

Berita terkait

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

1 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

1 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

2 hari lalu

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

Menlu AS, Antony Blinken, bertemu dengan timpalannya dari Cina, Wang Yi, untuk membicarakan banyak hal, termasuk hubungan Cina-Rusia.

Baca Selengkapnya

Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

4 hari lalu

Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

Tsai Ing-wen gembira Kongres Amerika Serikat meloloskan paket bantuan asing, di mana Taiwan masuk dalam daftar yang berhak mendapat bantuan

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

5 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan.

Baca Selengkapnya

Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

5 hari lalu

Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

Taiwan digucang gempa hingga puluhan kali sejak Senin malam. guncangan yang terkuat hingga 6,3 magnitudo.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

9 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

12 hari lalu

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya