Cucu Eks PM Inggris Terkenal Churcill Tolak Dukung Boris Johnson

Rabu, 4 September 2019 16:46 WIB

Nicholas Soames, cucu mantan PM Inggris paling berpengaruh di dunia pada Perang Dunia II, Winston Churchill [THE ARGUS]

TEMPO.CO, Jakarta - Nicholas Soames, cucu mantan Perdana Menteri Inggris yang membawa kemenangan Inggris dalam Perang Dunia II, Winston Churchill memilih tidak memberikan suaranya kepada PM Boris Johnson mengenai Brexit.

Dengan pilihan yang diberikan, Soames, 71 tahun, bakal dikeluarkan dari Partai Konservatif. Dia merupakan satu di antara 21 anggota parlemen dari Partai Koservatif Inggris yang memberontak terhadap langkah yang diambil Johnson untuk keluar dari Uni Eropa.

"Saya akan memilih menentang pemerintah malam ini dengan hati yang sangat berat," kata Soames, seperti dilansir dari Channel News Asia, 4 September 2019.

Partai Konservatif yang mendukung Johnson telah mengeluarkan peringatan bahwa para pemberontak akan kehilangan kursi mereka di parlemen jika mereka menentang pemerintah.

British Insider, 3 Septemher 2019 mengatakan, total ada lebih dari 330 anggota Dewan konservatif akan dikeluarkan dari partai berkuasa di era Johnson. Itu artinya semakin banyak para pekerja mayoritas akan kehilangan pekerjaan mereka pada 3 September 2019.

Advertising
Advertising

Menanggapi peringatan yang disuarakan partai yang pernah dipimpin kakeknya itu, Soames berujar : "Sangat disayangkan, sangat disayangkan bahwa dalam pandangan saya semua sudah direncanakan: ini yang mereka inginkan dan mereka akan berupaya untuk mengadakan pemilu yang mereka inginkan."

Sejak Johnson menjabat perdana menteri enam pekan lalu, menurut laporan Business Insider, dia telah berlaku kejam dengan melakukan pembersihan kabinet yang terbesar dalam sejarah modern Innggris dan memangkas rapat parlemen demi keluar keputusan parlemen memilih Inggris meninggalkan Uni Eropa, dengan atau tanpa kesepakatan.

Seorang sumber yang dekat dengan kelompok ini mengatakan mereka yang menentang pemerintah dalam pemilihan Selasa ini merupakan langkah pertama dalam proses untuk mencegah munculnya kesepakatan yang merusak secara ekonomi.

Sebelumnya, anggota parlemen Inggris mengalahkan Boris Johnson dalam mosi tidak percaya pada hari Selasa untuk mencegah Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan Brexit.

Merespons kekalahannya di parlemen, Boris Johnson berjanji akan mengupayakan pemilu dini.

Menurut laporan Reuters, 3 September 2019, pemerintahan Johnson kalah 328 berbanding 301 suara dalam pemungutan suara mosi tidak percaya, meski penentang Johnson dari partainya sendiri diperingatkan akan dipecat dari Partai Konservatif jika melawan Johnson.

Kemenangan parlemen pada Selasa hanyalah rintangan pertama bagi anggota parlemen, memungkinkan mereka untuk mengambil kendali proses Brexit dari pemerintahan.

Berita terkait

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

1 hari lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

1 hari lalu

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq khan terpilih untuk ketiga kalinya sebagai wali kota London.

Baca Selengkapnya

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

2 hari lalu

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

3 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

4 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

6 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

7 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

7 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

7 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

8 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya