Mohammad Javad Zarif: Iran Bisa Mandiri Tanpa Kesepakatan Nuklir

Rabu, 4 September 2019 15:30 WIB

Mohammad Javad Zarif melepaskan jabatan sebagai Menteri Luar Negeri Iran, Senin, 25 Februari 2019. Sumber: Tehran Times

TEMPO.CO, Jakarta - Iran cukup bisa mandiri dan bertahan tanpa kesepakatan nuklir 2015 atau JCPOA, namun jika negara-negara Eropa merasa tidak aman, maka kesepakatan itu tidak akan berumur panjang dengan sikap Amerika Serikat yang seenaknya.

“Negara-negara Eropa harus tahu kalau Amerika Serikat kebiasaan melanggar hukum internasional, kapan pun – dimana pun yang menguntungkan mereka. Ini (kesepakatan bersama) tidak akan menghentikan mereka. Kebiasaan melakukan perundungan hanya akan tumbuh jika mereka tidak melihat adanya reaksi,” kata Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, seperti dikutip dari rt.com, Rabu, 4 September 2019.

Demonstran membakar bendera AS saat melakukan aksi protes setelah AS menarik diri dari kesepakatan nuklir internasional di Tehran, Iran,9 Mei 2018. AP

Negara-negara Eropa ingin kesepakatan nuklir Iran 2015 atau yang bernama Joint Comprehensive Plan of Action tetap hidup. Namun Washington terus memberikan tekanan pada Eropa agar memutuskan hubungan kerja sama dengan Iran selama Badan Energi Atom Internasional atau IAEA melakukan evaluasi berulang terhadap pelaksanaan komitmen Iran pada kesepakatan nuklir 2015.

Amerika Serikat keluar dari kesepakatan nuklir Iran setahun lalu. Saat yang sama, Amerika Serikat juga memberlakukan kembali sanksi ekonomi pada Iran dan berjanji akan menekan industri minyak Iran yang selama ini menjadi sumber pendapatan negara itu. Menanggapi tekanan ini, Zarif mengatakan negaranya berhasil mengatasinya dan bisa bangkit lagi meskipun dia mengakui sanksi ini sangat menciderai perekonomian negaranya.

Advertising
Advertising

“Iran sudah pernah mengalami ini sebelumnya selama 40 tahun hidup dalam tekanan dan kami akan membangun masa depan kami dengan atau tanpa kesepakatan nukir 2015. Pakta adalah sebuah pencapaian penting yang seharusnya tidak boleh dihancurkan dan kematian ini (kesepatan nuklir 2015) sungguh disayangkan yang akan menghancurkan diplomasi, bukan Iran,” kata Zarif.

Belum lama ini, Iran telah memberikan sinyalemen siap melakukan pembicaraan dengan Amerika Serikat, namun dengan syarat negara itu harus mencabut dulu semua sanksi yang dijatuhkan kepada Iran. Zarif mengatakan pihaknya tidak akan pernah mau bernegosiasi di bawah tekanan dan tidak mau bernegosiasi ketika mengetahui hasil seluruh negosiasi ini hanya akan bertahan bagi satu pemerintahan presiden.

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

1 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

2 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

3 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

5 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

9 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

12 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

13 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

14 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

23 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

1 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya