AS - Taliban Sepakat Damai, Amerika Siap Hengkang dari Afganistan

Selasa, 3 September 2019 12:00 WIB

Utusan khusus Amerika Serikat untuk Afganistan, Zalmay Khalilzad. Sumber: REUTERS/Omar Sobhani/reuters.com

TEMPO.CO, Jakarta - Utusan khusus Donald Trump untuk Afganistan mengatakan AS dan Taliban telah mencapai kesepakatan secara prinsipal dalam perundingan perjanjian damai.

Zalmay Khalilzad mengatakan draft kesepakatan telah final dan tinggal menunggu persetujuan presiden, menurut laporan CNN, 3 September 2019.

"Ya, pada prinsipnya kami telah mencapai kesepakatan," kata Khalilzad, dilaporkan TOLOnews. "Tentu saja, itu belum final sampai presiden AS (Donald Trump) menyetujuinya. Jadi saat ini kita berada pada tahap itu."

Khalilzad mengatakan kepada TOLOnews bahwa poin dalam rancangan perjanjian salah satunya adalah menarik pasukan AS dari lima pangkalan militer yang tersebar di seluruh Afganistan, dalam waktu 135 hari selama Taliban mematuhi syarat.

Jika kesepakatan itu berlanjut, penarikan itu bisa menandai awal dari berakhirnya perang Amerika yang paling lama, konflik yang berlangsung hampir 18 tahun yang dipicu oleh serangan teroris pada 11 September 2001, dan menelan biaya miliaran dolar pembayar pajak dan serta menewaskan 2.300 nyawa Amerika.

Advertising
Advertising

Kesepakatan itu bisa mengarah pada penarikan bertahap dari hampir 14.000 tentara AS di Afganistan.

Dilaporkan Reuters, Amerika Serikat akan menarik hampir 5.000 tentara dari Afganistan dan menutup lima pangkalan dalam waktu 135 hari berdasarkan rancangan perjanjian perdamaian yang disepakati dengan Taliban, kata kepala perunding AS, Zalmay Khalilzad pada Senin.

Sementara Presiden Afganistan Ashraf Ghani telah diberi pengarahan tentang rancangan perjanjian itu dan akan melihat rincian kesepakatan sebelum memberikan pendapat, kata juru bicaranya pada Senin.

Khalilzad, seorang diplomat veteran Afganistan-Amerika, mengatakan tujuan dari perjanjian itu adalah untuk mengakhiri perang dan bahwa hal itu akan mengarah pada pengurangan kekerasan, tetapi tidak ada perjanjian gencatan senjata resmi. Negosiasi selanjutnya akan diserahkan kepada rakyat Afganistan sendiri untuk mencapai titik penyelesaian, kata Khalilzad.

Dia menolak mengatakan berapa lama sisa sekitar 14.000 tentara AS akan tetap di Afganistan setelah tahap pertama penarikan, meskipun pejabat Taliban sebelumnya bersikeras bahwa semua pasukan asing harus pergi.

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

2 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

3 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

3 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

5 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

9 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

13 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

16 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

25 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

27 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

31 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya