Carrie Lam Ingin Mundur dari Kepala Eksekutif Hong Kong

Selasa, 3 September 2019 10:56 WIB

Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam menghadiri konferensi pers di Hong Kong, Cina, 18 Juni 2019. [REUTERS / Tyrone Siu]

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengatakan dia ingin mundur jika ia punya pilihan setelah terjebak dalam krisis politik Hong Kong.

Dalam rekaman audio selama pertemuan tertutup dengan kelompok pengusaha pekan lalu, Carrie Lam, mengaku memiliki ruang "sangat terbatas" untuk menyelesaikan krisis karena kerusuhan telah menjadi masalah keamanan dan kedaulatan nasional bagi Cina di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat.

"Jika saya punya pilihan,hal pertama adalah berhenti, setelah membuat permintaan maaf yang mendalam," kata Lam dalam bahasa Inggris, dikutip dari Reuters, 3 September 2019.

Pernyataan Lam yang dramatis memberikan pandangan yang paling jelas ke dalam pemikiran kepemimpinan Cina saat ia berjuang meredam kerusuhan di Hong Kong, krisis politik terbesar Cina sejak protes Tiananmen tahun 1989.

Hong Kong telah dikejutkan oleh protes dan demonstrasi massa yang kadang-kadang berujung ricuh sejak Juni, sebagai tanggapan terhadap rancangan undang-undang yang diusulkan oleh pemerintahan Lam, yang akan memungkinkan individu tersangka kejahatan untuk diekstradisi untuk diadili di pengadilan Cina Daratan.

Advertising
Advertising

RUU telah ditangguhkan, tetapi Lam tidak dapat mengakhiri pergolakan. Para pengunjuk rasa telah memperluas tuntutan mereka untuk mencakup penarikan lengkap proposal RUU, konsesi yang sejauh ini ditolak oleh pemerintahannya.

Pengunjuk rasa membawa poster dalam demonstrasi menuntut para pemimpin Hong Kong untuk mundur dan mencabut RUU ekstradisi, di Hong Kong, Cina, Ahad, 16 Juni 2019. Pendemo kembali turun ke jalan sehari setelah pemimpin kota itu, Carrie Lam menunda pembahasan RUU Ekstradisi menyusul demonstrasi yang dilakukan sekitar 1 juta orang.. REUTERS/Tyrone Siu

Carrie Lam mengatakan Beijing belum memberlakukan batas waktu untuk mengakhiri krisis menjelang perayaan Hari Nasional Cina yang dijadwalkan 1 Oktober. Dan dia mengatakan Cina sama sekali tidak punya rencana untuk mengerahkan pasukan PLA di jalan-jalan Hong Kong.

Para pemimpin dunia telah mengamati dengan seksama apakah Cina akan mengirim militer untuk menumpas demonstrasi, seperti yang terjadi di Tiananmen.

Lam mengatakan bahwa ia memiliki beberapa pilihan begitu masalah telah diangkat ke tingkat nasional.

Carrie Lam mengatakan, sebagai kepala eksekutif, dia harus melayani dua konstitusi yang berbeda, yaitu pemerintah rakyat pusat dan rakyat Hong Kong.

Tiga orang yang menghadiri pertemuan itu mengkonfirmasi bahwa Lam telah membuat komentar dalam pembicaraan yang berlangsung sekitar setengah jam. Pertemuan itu adalah salah satu dari sejumlah sesi tertutup yang menurut Carrie Lam telah dilakukannya dengan orang-orang dari semua lapisan masyarakat di Hong Kong.

Juru bicara Carrie Lam mengatakan dia menghadiri dua acara pekan lalu yang diikuti pengusaha, dan keduanya bersifat pribadi.

"Karena itu kami tidak dalam posisi untuk mengomentari apa yang dikatakan Kepala Eksekutif di acara-acara itu," kata juru bicara.

Kantor Urusan Cina di Hong Kong dan Makau, perwakilan tingkat tinggi di bawah kabinet Cina, Dewan Negara Cina, tidak menanggapi permintaan komentar rekaman pertemuan Carrie Lam.

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

7 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

7 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

15 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

19 hari lalu

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

20 hari lalu

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.

Baca Selengkapnya

Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

22 hari lalu

Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

KJRI Hong Kong mengonfirmasi adanya dua WNI yang meninggal dunia akibat kebakaran gedung apartemen di Distrik Kowloon, Hong Kong

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

25 hari lalu

Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

Sebuah gedung tempat tinggal kebakaran hingga membuat jalan di sekitar area gedung ditutuo sementara.

Baca Selengkapnya

Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

33 hari lalu

Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

Film Leslie Cheung, aktor Hong Kong, yang berjudul Farewell My Concubine pada tahun 1993 meraih penghargaan Palme D'Or di Festival Cannes

Baca Selengkapnya

5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

36 hari lalu

5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

Masjid tertua di Hong Kong dibangun pada 1840-an dan kini termasuk salah satu bangunan bersejarah grade 1.

Baca Selengkapnya