Donald Trump Makin Serius Tarik Militer AS dari Afganistan

Rabu, 21 Agustus 2019 16:00 WIB

Atap istana Darul Aman yang hancur akibat pertempuran di Kabul, Afganistan, 2 Juni 2016. Istana Darul Aman rusak parah akibat pertempuran perang sipil pada 1990-an. REUTERS/Omar Sobhani

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa, 20 Agustus 2019, menyebut peran militer Amerika Serikat (AS) di Afganistan pada dasarnya telah berubah menjadi sebuah konyolan. Ucapan Trump ini menjadi sinyalemen kalau Presiden Amerika Serikat itu terbuka untuk penarikan pasukan AS di sana setelah 18 tahun perang.

“Kami sedang berdiskusi dengan baik. Kami akan melihat apa yang terjadi. Sudah 18 tahun. Kami tidak benar-benar berseteru. Kami hampir merupakan pasukan polisi di sana. Kami tidak seharusnya menjadi polisi, "katanya.

Sebelumnya pada Jumat, 16 Agustus 2019, Presiden Trump mendapat informasi dari para pembantu keamanan nasional Amerika Serikat atas rencana perdamaian yang sedang diupayakan oleh utusan Amerika Serikat untuk Afganistan, Zalmay Khalilzad dengan pucuk pimpinan pemerintah Afghanistan dan kelompok radikal Taliban.

Utusan khusus Amerika Serikat untuk Afganistan, Zalmay Khalilzad. Sumber: REUTERS/Omar Sobhani/reuters.com


Sekitar 14.000 tentara Amerika Serikat terlibat dalam perang terlama. Mereka memberikan pelatihan dan masukan kepada pasukan keamanan Afghanistan. Pasukan Amerika Serikat juga melakukan operasi kontra pemberontakan terhadap kelompok-kelompok militan seperti al Qaeda dan kelompok afiliasi lokal Negara Islam.

Advertising
Advertising

Rencana penarikan pasukan militer Amerika Serikat telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan militer Amerika Serikat dan sejumlah anggota parlemen negara itu kalau Afghanistan bakal terperosok dalam perang saudara baru. Mereka juga melihat penarikan pasukan militer Amerika Serikat dari sana malah akan membuat pemerintahan Taliban kembali dan memberikan tempat perlindungan bagi kelompok radikal Al Qaeda dan militan lainnya memperluas dan merencanakan serangan baru terhadap Amerika Serikat.

"Khalilzad pada Selasa, 20 Agustus lalu sedang melakukan perjalanan untuk melanjutkan pembicaraan dengan Taliban di Doha, Qatar. Ini bagian dari upaya keseluruhan untuk memfasilitasi proses perdamaian dan mengakhiri konflik di Afghanistan," tulis Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat.

Utusan Amerika Serikat untuk Afganistan, Khalilzad, rencanannya akan berkonsultasi dengan pucuk pimpinan di Afghanistan dan mendorong dilakukan negosiasi antara kedua pihak.

Trump, yang 'mewarisi' isu Afganistan ini dari mantan Presiden George W. Bush sebagai respon atas serangan 11 September 2001, menyatakan kesediaan untuk memindahkan sejumlah pasukan militer Amerika Serikat di sana. Hanya saja pihaknya harus memastikan Amerika Serikat memiliki intelijen di sana.

REUTERS MEIDYANA ADITAMA WINATA

Berita terkait

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

4 jam lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

4 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

9 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

10 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

10 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

23 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

1 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

1 hari lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

1 hari lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

1 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya